Pria bersenjata pelaku penembakan massal di Las Vegas, yang ditembak mati oleh polisi setelah dia membunuh tiga profesor dan melukai profesor keempat di Universitas Nevada, Las Vegas (UNLV) adalah seorang akademisi yang mengalami kesulitan keuangan dan ditolak bekerja oleh beberapa institusi pendidikan tinggi di Nevada, kata polisi pada Kamis (7/12).
Satu-satunya tersangka dalam kekerasan senjata yang berlangsung pada Rabu (6/12) di UNLV diidentifikasi sebagai Anthony James Polito, 67, yang berasal dari pinggiran Kota Henderson, Nevada. Polisi mengatakan Polito menghadapi ancaman pengusiran dari tempat tinggalnya, dan memiliki catatan kriminal sebelumnya atas pelanggaran hukum terkait komputer pada 1992 di Virginia.
Motif pasti penembakan tersebut masih belum diketahui, namun para petugas mengatakan tampaknya mahasiswa UNLV bukanlah sasaran utama dalam serangan tersebut.
Penyelidik mencatat, bahwa tersangka telah mengunjungi kantor pos sebelum penembakan dan mengirimkan 22 surat ke berbagai personel universitas di seluruh AS tanpa alamat pengirim. Dia juga memiliki daftar orang-orang yang ia cari di kampus UNLV dan di sebuah fakultas di Universitas East Carolina di Greenville, North Carolina, tempat dia pernah mengajar.
Pihak berwenang berhasil mencegat surat-surat tersebut sebelum dikirimkan, dan menemukan zat bubuk putih yang mencurigakan, setidaknya di salah satu surat tersebut, menurut Sheriff Kevin McMahill dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas.
Isi surat-surat itu masih dalam penyelidikan, kata sheriff kepada wartawan, seraya menambahkan siapa pun yang bekerja di perguruan tinggi yang mungkin menerima surat semacam itu harus berhati-hati dan menghubungi pihak berwenang jika menerimanya.
Kampus UNLV akan tetap ditutup hingga Jumat (8/12) karena pihak berwenang tengah melanjutkan penyelidikan mereka. Penutupan itu berlangsung di saat mahasiswa serta staf pengajar bersiap untuk ujian akhir. Situs web UNLV mengatakan kelas-kelas telah dibatalkan hingga Minggu (10/12).
Korban penembakan yang selamat disebut berada dalam kondisi stabil pada Rabu, namun McMahill mengatakan pada Kamis bahwa kondisi korban telah menurun sejak saat itu.
Beberapa orang lainnya mengalami serangan panik selama insiden tersebut berlangsung, dan sejumlah petugas dirawat karena luka ringan yang diderita saat mencari korban atau tersangka tambahan di area kampus yang luas tersebut, menurut McMahill. [ns/rs]
Forum