Presiden AS Joe Biden menyebut presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "bajingan gila" dalam sebuah acara penggalangan dana publik di California pada Rabu (21/2).
“Kita mempunyai SOB [son of a bitch] gila seperti Putin, dan lainnya, dan kita harus selalu khawatir akan konflik nuklir, tetapi ancaman nyata terhadap umat manusia adalah iklim,” kata Biden dalam pidato singkat dalam acara di San Francisco yang dihadiri oleh sekelompok kecil wartawan.
Dalam wawancara pada Januari 2022, Biden juga sempat kelepasan menyebut jurnalis Fox News sebagai "son of a bitch" atau bajingan.
Pernyataan keras Biden tersebut muncul setelah ia menyebut presiden Rusia, yang memerintahkan invasi ke Ukraina pada 2022, sebagai “tukang jagal” dan “penjahat perang.”
Biden mengatakan AS akan mengumumkan paket sanksi baru yang keras terhadap Rusia pada Jumat (23/2) atas kematian pemimpin oposisi Alexey Navalny dalam penjara.
Dalam acara penggalangan dana tersebut, Biden juga menyerang kemungkinan pesaingnya pada pemilu November mendatang, Donald Trump, karena membandingkan masalah hukumnya dengan nasib Navalny.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan makian Biden tersebut adalah “hal yang sangat memalukan bagi negara itu sendiri... bagi AS.” “Kalau presiden menggunakan bahasa seperti itu, sungguh memalukan,” ujarnya. “Jelas Biden menunjukkan perilaku ala koboi Hollywood untuk melayani kepentingan politik dalam negeri,” lanjutnya.
Dalam sebuah ucapan pribadi tanpa menyadari bahwa mikrofon telah dihidupkan pada bulan Januari 2022, Biden juga menyebut seorang wartawan Fox News sebagai “SOB,” sebuah bentuk penghinaan sama yang ditujukannya kepada Putin.
Dalam wawancara dengan ABC News pada Maret 2021, Biden ditanya apakah menurutnya Putin adalah “seorang pembunuh.” Dia menjawab: “Ya.”
Rusia memanggil duta besarnya di Washington untuk berkonsultasi, dan Putin membalas dengan mengatakan “orang yang melontarkan kritik mempunyai kesalahan yang sama dengan orang yang dikritik.”
Dalam pidatonya di Ruang Oval pada 20 Oktober 2023, Biden membandingkan kelompok militan Hamas dengan Putin, dengan mengatakan “keduanya ingin sepenuhnya memusnahkan demokrasi di negara tetangga.”
“Kita tidak bisa dan tidak akan membiarkan teroris seperti Hamas dan tiran seperti Putin menang. Saya menolak membiarkan hal itu terjadi,” ujarnya.
Kremlin mengecam pernyataan tersebut sebagai “tidak dapat diterima.” [ka/rs], [lt/em]
Forum