Tautan-tautan Akses

Blinken akan Diskusikan Gencatan Senjata Gaza dengan Arab Saudi dan Mesir


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Sofitel di Manila, Filipina, 19 Maret 2024. (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Sofitel di Manila, Filipina, 19 Maret 2024. (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein)

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken direncanakan untuk mengunjungi Arab Saudi dan Mesir pekan ini, guna pembicaraan yang menurutnya akan berfokus pada upaya mendorong gencatan senjata, pembebasan sandera yang ditahan oleh militan Palestina, dan rencana pascaperang di Gaza.

Berbicara pada Selasa di sela kunjungannya ke Filipina, Blinken mengatakan kepada jurnalis bahwa akan dibutuhkan pengaturan mengenai pendekatan pemerintahan, keamanan, bantuan kemanusiaan dan pembangunan kembali Gaza.

Blinken juga mengatakan bahwa AS telah menekankan kepada Israel mengenai pentingnya memiliki sebuah rencana, dan bahwa tetap ada harapan konflik akan segera berakhir sesegera mungkin.

Mayoritas infrastruktur dan rumah di Jalur Gaza telah hancur setelah Israel menggelar kampanyenya untuk menghancurkan Hamas, setelah serangan kelompok militan itu ke Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu sendiri membunuh 1.200 orang menurut perhitungan Israel, dan mencakup penyanderaan sekitar 250 orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, serangan balasan Israel telah membunuh hampir 32 ribu warga Palestina, kebanyakan dari mereka perempuan dan anak-anak. Lebih dari separuh populasi Gaza telah mengungsi.

Warga Palestina mencari korban selamat pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza, Selasa, 31 Oktober 2023. (Foto: AP)
Warga Palestina mencari korban selamat pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza, Selasa, 31 Oktober 2023. (Foto: AP)

Blinken menggambarkan apa yang dia sebut sebagai “situasi kemanusiaan yang mengerikan” di Gaza, mengutip laporan PBB bahwa seluruh populasi disana membutuhkan bantuan kemanusiaan.

“Menurut perhitungan yang paling bisa diakui terkait hal-hal ini, 100 persen populasi Gaza berada dalam kerawanan pangan yang akut pada level yang parah,” kata Blinken.

“Ini adalah untuk pertama kalinya, seluruh populasi berada dalam klasifikasi tersebut,” tambah dia.

Blinken menyiratkan dukungannya bagi hak Israel untuk membela dirinya dan memastikan serangan lain seperti pada 7 Oktober tidak terjadi lagi, tetapi dia juga mengatakan bahwa “benar-benar menjadi kewajiban Israel” untuk memprioritaskan perlindungan bagi warga sipil dan menyediakan bantuan kemanusiaan yang sangat mereka butuhkan.

Blinken menyalahkan Hamas atas situasi terkini di Gaza, dengan mengatakan bahwa kelompok teror itu menginisiasi serangan ke Israel dan bisa menghentikan perang jika mereka mau meletakkan senjata, tidak bersembunyi di belakang warga sipil dan membebaskan sandera yang masih ditahan.

Presiden AS, Joe Biden, pada Senin berbicara dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya dalam lebih satu bulan. Dia menyuarakan keprihatinannya tentang perilaku Israel dalam perang mereka di Gaza melawan militan Hamas dan rencana mereka untuk sebuah serangan darat di Rafah, kota di Gaza Selatan, dekat perbatasan Mesir.

Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa Biden telah menyerukan kepada pemimpin Israel melalui sambungan telepon, “Kita berbagi tujuan untuk mengalahkan Hamas, kami hanya percaya bahwa Anda membutuhkan strategi yang koheren dan berkelanjutan untuk mewujudkan itu.”

Sullivan menyebut, rencana Netanyahu untuk serangan darat memukul Rafah adalah sebuah “kesalahan”. Lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di tenda-tenda dan bangunan darurat disana, mencoba untuk melindungi diri sendiri dari dampak perang. Banyak yang melakukan itu karena perintah militer Israel untuk meninggalkan rumah mereka di sisi utara Gaza, ketika Israel terus melakukan serangan di kawasan itu.

Israel telah berjanji akan memindahkan warga Palestina di Rafah ke sebuah lokasi yang dirahasiakan untuk keamanan mereka, sebelum serangan apapun ke wilayah itu. Tetapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda publik apapun, terkait di mana lokasi tempat itu.

Warga Palestina antre untuk menerima makanan gratis di kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza, 18 Maret 2024. (Foto: AP)
Warga Palestina antre untuk menerima makanan gratis di kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza, 18 Maret 2024. (Foto: AP)

Sesuai permintaan Biden, Sullivan mengatakan Netanyahu setuju untuk mengirim sebuah tim pejabat dari Israel ke Washington dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan awal pekan depan, untuk mendiskusikan rencana Israel terkait serangan ke Rafah dan memastikan keamanan bagi warga Palestina yang berlindung disana.

Sullivan mengatakan, AS “sangat mengharapkan” Israel tidak memulai serangan apapun ke Rafah, hingga diskusi di Washington tersebut selesai.

Dalam sebuah pernyataan setelah sambungan telepon Biden-Netanyahu, kantor pemimpin Israel menyatakan “kami berdiskusi tentang perkembangan perang terakhir, termasuk komitmen Israel untuk mencapai tujuan dari perang ini: menghancurkan Hamas, pembebasan semua sandera kami, dan janji bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel – seiring penyediaan bantuan kemanusiaan yang diperlukan yang mendukung pencapaian tujuan ini”.

Pembicaraan telepon Biden dengan Netanyahu dilakukan ketika para pemimpin AS semakin frustrasi terhadap tindakan Israel di tengah perang, jumlah korban tewas warga Palestina yang terus bertambah, dan kurangnya bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza yang kelaparan.

Negosiator bagi Israel dan Hamas bertolak menuju Qatar pekan ini untuk mencoba kembali mencapai kesepakatan gencatan senjata enam pekan dan pembebasan 40 dari sekitar 100 sandera yang masih ditahan Hamas, sebagai pertukaran bagi lusinan warga Palestina yang masih ditahan Israel.

Namun, terkait negosiasi gencatan senjata ini, Sullivan mengatakan “sejauh ini, kesepakatannya jauh lebih sulit daripada yang kita harapkan”. [ns/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG