Pertempuran sengit memasuki hari kedua di timur laut Ukraina, di mana Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya merebut lima desa. Ukraina membantah klaim tersebut.
Kementerian mengatakan pasukan Moskow telah merebut desa Pletenivka, Ohirtseve, Borysivka, Pylna dan Strilecha di wilayah Kharkiv di seberang perbatasan wilayah Belgorod Rusia.
Para pejabat Ukraina, tidak mengonfirmasi kemajuan Rusia. Namun the Study of War (Institut Studi Perang) pada Jumat (10/5) mengatakan bahwa rekaman geolokasi mengonfirmasi setidaknya satu desa telah direbut. Lembaga kebijakan yang berbasis di Washington itu menggambarkan kemajuan Rusia baru-baru ini sebagai hal yang “signifikan secara taktis.”
Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan terjadi pertempuran di kelima desa tersebut, yang berjarak 3 hingga 5 kilometer dari perbatasan.
“Kami memahami dengan jelas kekuatan apa yang digunakan musuh di utara wilayah kami. Tentu saja, eskalasi dapat meningkat, tekanan dapat meningkat, mereka dapat memperkuat unit militernya, kehadiran militernya,” kata Syniehubov, menurut laporan kantor berita Reuters.
Dia mencatat bahwa untuk saat ini ibu kota wilayah Kharkiv tidak berada dalam ancaman dan tidak ada kebutuhan untuk mulai mengevakuasi sekitar 1,3 juta penduduknya, yang terus tinggal di sana meskipun ada serangan rudal dan drone yang rutin terjadi.
“Sampai saat ini musuh terus menekan di utara wilayah kami. Pasukan kami telah berhasil menggagalkan sembilan serangan,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu.
Zelenskiy sebut situasi menegangkan
Dalam pidato malam hari melalui video pada Sabtu (11/5), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pertempuran sedang terjadi di sekitar tujuh desa perbatasan di wilayah Kharkiv dan menyebut situasi di wilayah selatan Donetsk sangat tegang.
Pasukan Rusia yang didukung oleh unit lapis baja telah bergerak sejauh 1 kilometer ke Kharkiv untuk mencoba membangun zona penyangga yang akan mencegah serangan Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia, menurut sumber tinggi militer Ukraina yang tidak ingin disebutkan namanya karena sensitivitasnya. dari subjek.
Pergerakan pasukan Rusia di wilayah tersebut telah memaksa lebih dari 1.700 warga sipil meninggalkan wilayah tersebut, menurut pihak berwenang Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/5) pagi, Zelenskyy mendesak sekutu Kyiv di Barat untuk mempercepat pasokan senjata yang telah mereka janjikan.
"Penting bagi para mitra untuk mendukung tentara kami dan stabilitas Ukraina dengan pasokan yang tepat waktu. Sangat tempat waktu. Paket yang benar-benar membantu adalah senjata yang dibawa ke Ukraina, bukan hanya yang baru saja diumumkan diumumkan,” ujarnya. [ft]
Sebagian laporan ini diambil dari Reuters, The Associated Press dan Agence France-Presse.