Tautan-tautan Akses

Biden Bertemu dengan Zelenskyy di Prancis, Bawa Bantuan Militer $225 Juta


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kanan, dan Presiden AS Joe Biden berjabat tangan saat pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina pada 2023. (Foto: via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kanan, dan Presiden AS Joe Biden berjabat tangan saat pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina pada 2023. (Foto: via AP)

Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Paris pada Jumat (7/6) dengan membawa paket bantuan senjata senilai $225 juta (sekitar Rp3,66 triliun). Pertemuan itu dilakukan di sela-sela acara peringatan D-Day.

Pertemuan itu akan menjadi pembicaraan tatap muka pertama mereka sejak Zelensky mengunjungi Washington pada bulan Desember, ketika keduanya menginginkan lebih banyak bantuan ke Ukraina, tetapi ditentang oleh Partai Republik. Mereka akan bertemu lagi minggu depan di KTT G7 di Italia, ketika kelompok negara-negara kaya itu membahas penggunaan aset Rusia yang dibekukan setelah invasi ke Ukraina untuk menyediakan $50 miliar bagi Ukraina.

Zelenskyy mengatakan kepada kantor berita Reuters bulan lalu bahwa negara-negara Barat membutuhkan waktu terlalu lama untuk mewujudkan keputusan mengenai bantuan.

Presiden Joe Biden berbicara saat konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Rabu, 21 Desember 2022. (Foto: AP)
Presiden Joe Biden berbicara saat konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Rabu, 21 Desember 2022. (Foto: AP)

Biden dalam sambutannya di Normandy, Prancis, pada hari Kamis (6/6) menarik hubungan antara pertempuran melawan tirani pada Perang Dunia Kedua dan perang Ukraina dengan Rusia, dan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “diktator.”

Persenjataan baru senilai $225 juta itu mencakup peluru artileri dan pencegat pertahanan udara, serta barang-barang lainnya, kata berbagai sumber. Ukraina telah berjuang untuk mempertahankan Kharkiv setelah serangan yang dilancarkan oleh Moskow pada 10 Mei telah menguasai beberapa desa di wilayah itu.

Biden pekan lalu mengubah posisinya dan memutuskan bahwa Ukraina dapat meluncurkan senjata yang dipasok AS ke sasaran militer di Rusia yang mendukung serangan Kharkiv.

Amerika Serikat berupaya memenuhi kebutuhan persenjataan Ukraina, kata wakil penasihat keamanan nasional Jon Finer di Washington, Kamis.

“Jika ada dua hal yang dapat kami berikan dalam jumlah tak terbatas kepada Ukraina untuk mencoba membalikkan keadaan dalam perang ini, maka itu adalah amunisi artileri dan pencegat pertahanan udara,” namun AS kekurangan pasokan, kata Finer dalam sebuah forum di Center for a New American Security, sebuah wadah pemikir di Washington, DC. [lt/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG