Sejumlah laki-laki Yahudi ultra-Ortodoks berunjuk rasa di Yerusalem pada hari Minggu (30/6) setelah Mahkamah Agung Israel memutuskan dengan suara bulat bahwa militer harus mulai merekrut mereka untuk wajib militer.
Seorang peserta unjuk rasa memegang papan bertuliskan: "Kami menolak menjadi tentara demi agama Zionis."
Yang lainnya, menuliskan: "Israel bukanlah Negara Yahudi, melainkan Negara Zionis, orang Yahudi bukanlah Zionis" dan "Kami tidak akan mengorbankan anak-anak kami..."
Wajib militer adalah kewajiban bagi sebagian besar laki-laki dan perempuan Yahudi di Israel.
Keputusan Mahkamah Agung itu dapat menyebabkan runtuhnya koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu seiring masih terus berkobarnya perang di Gaza.
Pengadilan pekan lalu mengatakan sistem pengecualian merupakan perlakuan yang tidak adil terhadap berbagai segmen populasi dan memerintahkan tentara untuk mulai merekrut orang-orang ultra-Ortodoks. [em/jm]
Forum