Tautan-tautan Akses

Meski Ekonomi Muram, Maduro Tetap Incar Masa Jabatan Ketiga 


Presiden Venezuela Nicolas Maduro melempar topi ke arah pendukungnya saat berkampanye di Caracas, Venezuela, pada 8 Juli 2024. (Foto: AP/Ariana Cubillos)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro melempar topi ke arah pendukungnya saat berkampanye di Caracas, Venezuela, pada 8 Juli 2024. (Foto: AP/Ariana Cubillos)

Nicolas Maduro menjadi penjabat presiden Venezuela pada 8 Maret 2013, tiga hari setelah kematian Presiden Hugo Chavez akibat kanker yang dideritanya. Sebelas tahun kemudian, ia kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan presiden pada 28 Juli mendatang.

Maduro mengatakan kemenangannya akan menjadi hadiah bagi mentornya, Chavez, karena pemilu kali ini diselenggarakan pada hari ulang tahun mendiang mantan presiden tersebut.

Maduro, yang telah menjabat selama 11 tahun, pertama kali terpilih pada tahun 2013 setelah kematian Chavez. Kini, dalam pemilu 28 Juli mendatang, ia akan berhadapan dengan mantan diplomat Edmundo Gonzalez, lawan utamanya dari koalisi oposisi Plataforma Unitaria, setelah kandidat lain, Maria Corina Machado, dilarang mencalonkan diri untuk jabatan politik apa pun.

Presiden berusia 61 tahun yang memimpin di kala terjadinya keruntuhan ekonomi Venezuela, yang menyebabkan hiperinflasi besar-besaran serta migrasi terbesar warga Venezuela, sering menyebut lawan politiknya sebagai “fasis” dan “iblis.”

Maduro sendiri dituduh pihak oposisi menjalankan otoritarianisme, memimpin sebuah rezim diktator dan memenjarakan politisi dari kubu seberang. Ia juga dituduh tidak mengizinkan partisipasi bebas dalam pemilu dengan menjatuhkan larangan elektoral terhadap para kandidat populer.

Akan tetapi, Maduro, yang wajahnya akan muncul di 13 dari 38 kotak pada surat suara, menjamin perdamaian dan menjanjikan era baru pertumbuhan, dan bahwa negaranya tidak akan lagi hanya bergantung pada pendapatan minyak. Meskipun memiliki tingkat produksi yang rendah, 58 persen pendapatan negara pada tahun 2024 akan berasal dari minyak.

Amerika Serikat, yang mendakwa dan menawarkan hadiah sebesar US$15 juta (sekitar Rp242 miliar) untuk penangkapan Maduro, menjatuhkan kembali sanksi minyak terhadap Venezuela pada pertengahan April lalu, menuduh Maduro tidak sepenuhnya mematuhi jaminan elektoral yang dibuatnya dalam perjanjian dengan pihak oposisi. Baru-baru ini, pemerintah AS dan Venezuela melanjutkan pembicaraan langsung dengan salah satu topiknya mengenai pemilu Venezuela.

Maduro lahir di Caracas dan menghabiskan masa SMA-nya di lingkungan kelas pekerja di pinggiran kota. Ia memulai karir politiknya sebagai seorang anggota serikat pekerja yang mewakili para buruh di sistem Metro Caracas.

Ia menikah dengan Cilia Flores, mantan pemimpin Majelis Nasional Venezuela, dan keduanya telah lama dianggap sebagai “pasangan berkuasa” di pemerintahan. Maduro dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma, dan ia serta istrinya adalah pendukung mendiang guru spiritual India Sai Baba. [rd/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG