Tautan-tautan Akses

UNESCO Tolak Masukkan Lumbini, Tempat Lahir Budha di Nepal, Masuk Daftar Situs Budaya Dalam Bahaya


FILE- Sayamongkhoun Alexandera (kanan) biksu Buddha dari Perancis, berdoa di depan tempat kelahiran Sang Buddha, di Lumbini, sekitar 290 kilometer barat daya Katmandu, Nepal, 30 November 2004. (Binod Joshi/AP)
FILE- Sayamongkhoun Alexandera (kanan) biksu Buddha dari Perancis, berdoa di depan tempat kelahiran Sang Buddha, di Lumbini, sekitar 290 kilometer barat daya Katmandu, Nepal, 30 November 2004. (Binod Joshi/AP)

Badan kebudayaan PBB, Kamis (25/7) memutuskan untuk tidak memasukkan Lumbini, tujuan ziarah umat Budha, ke dalam daftar situs warisan budaya yang berada dalam bahaya, dan lebih memilih untuk memberikan lebih banyak waktu kepada pemerintah Nepal untuk membantu memulihkan taman dan kuil terkenal yang kini rusak itu.

Lumbini adalah tempat kelahiran Budha, menurut tradisi Budha, dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB – pada tahun 1997.

Para pakar UNESCO telah merekomendasikan agar situs itu dimasukkan ke dalam daftar situs yang berada dalam bahaya, karena kerusakan fitur-fitur utama dari situs tersebut menunjukkan “keadaan konservasi yang mengkhawatirkan.”

UNESCO mengatakan, reruntuhan di desa kuno Lumbini, yang terletak di dalam zona penyangga situs tersebut, telah dihancurkan, Taman Suci di lokasi itu tidak dipelihara, dan bagian tengah Kuil Mayadevi terus mengalami kerusakan akibat terekspos air.

Pihak komite memberi Nepal waktu hingga 1 Februari 2024 untuk menyerahkan laporan terbaru mengenai keadaan konservasi situs tersebut dan menyatakan bahwa pihak komite akan mempertimbangkan kembali status Lumbini pada pertemuan tahunan tahun depan.

Delegasi Nepal meyakinkan komite bahwa mereka berkomitmen “menerapkan secara penuh” rekomendasi-rekomendasi yang diberikan.
Lebanon, dengan dukungan Belgia, menentang pemberian waktu lebih banyak bagi Nepal, dengan alasan bahwa kekhawatiran soal kondisi konservasi situs tersebut sudah muncul sejak 2002, dan diskusi yang dilakukan berulang kali untuk memasukkan Lumbini ke dalam daftar situs yang terancam pun selalu ditunda karena janji-janji yang diberikan Nepal.

Dengan memasukkan suatu situs ke dalam daftar terancam, yang pada saat ini diisi oleh lebih dari 50 situs, maka dukungan internasional untuk upaya konservasi situs terkait dapat digalang. Status itu bukan dimaksudkan sebagai suatu bentuk hukuman, meski pada akhirnya bisa saja berujung pada dikeluarkannya situs tersebut dari daftar bergengsi situs warisan budaya UNESCO. [rd/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG