Tautan-tautan Akses

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Berlanjut; Tak Ada Tanda Kemajuan


Orang-orang Palestina memeriksa kerusakan di Kota Hamad menyusul serangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Sabtu, 24 Agustus 2024. (Foto: Hatem Khaled/Reuters)
Orang-orang Palestina memeriksa kerusakan di Kota Hamad menyusul serangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Sabtu, 24 Agustus 2024. (Foto: Hatem Khaled/Reuters)

Para perunding gencatan senjata di Gaza dan penyanderaan berupaya menjembatani kesenjangan antara Israel dan Hamas dengan membahas proposal kompromi baru di Kairo, Mesir, Sabtu (24/8). Namun tidak ada indikasi kemajuan setelah perundingan berjam-jam.

“Perundingan di Kairo tidak menghasilkan kemajuan apa pun. Israel bersikeras mempertahankan delapan posisi di sepanjang koridor Philadelphi,” kata seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi tersebut kepada Reuters. Pejabat itu meminta untuk tidak dicantumkan namanya karena sensitifnya topik tersebut.

Pembicaraan di Kairo terjadi ketika situasi kemanusiaan di Gaza memburuk, dengan melonjaknya malnutrisi dan polio yang ditemukan di wilayah kantong Palestina.

Dua sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa delegasi Hamas tiba di Kairo pada Sabtu untuk meninjau setiap proposal yang muncul dalam pembicaraan utama antara Israel dan mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS).

Seorang pejabat AS mengatakan para perunding dari AS bertemu dengan Mesir, kemudian dengan perwakilan Mesir dan Qatar pada Sabtu. Pejabat AS itu meyakini bahwa perwakilan dari Mesir dan Qatar sedang bertemu dengan Hamas.

Pejabat Palestina mengatakan delegasi Hamas kembali ke Doha, Qatar, setelah pengarahan mengenai putaran perundingan berakhir.

Pembicaraan yang berlangsung selama berbulan-bulan gagal menghasilkan terobosan untuk mengakhiri serangan militer Israel yang menghancurkan di Gaza atau membebaskan sisa sandera yang masih disandera oleh Hamas dalam serangan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober yang memicu perang. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Sumber-sumber Mesir mengatakan usulan baru tersebut mencakup kompromi pada poin-poin penting seperti bagaimana mengamankan wilayah-wilayah penting dan pemulangan orang ke Gaza utara.

Namun, tidak ada tanda-tanda adanya terobosan pada poin-poin penting, termasuk desakan Israel bahwa mereka harus mempertahankan kendali atas apa yang disebut Koridor Philadelphi, di perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Hamas menuduh Israel menarik kembali hal-hal yang telah disepakati sebelumnya dalam perundingan, tetapi hal itu dibantah Israel. Kelompok tersebut mengatakan Amerika Serikat tidak melakukan mediasi dengan itikad baik.

Di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berselisih dengan para perunding gencatan senjata Israel mengenai apakah pasukan Israel harus tetap berada di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Mesir, kata seseorang yang mengetahui perundingan tersebut.

Lebih banyak peperangan juga berisiko meningkatkan eskalasi baru, karena Iran masih mempertimbangkan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya bulan lalu.

Pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran sejak 7 Oktober telah meningkat baru-baru ini, termasuk dengan serangan Israel di Lebanon selatan dan ke Bekaa, dan dengan lebih banyak tembakan roket Hizbullah ke Israel utara. [ft]

XS
SM
MD
LG