California dan beberapa kelompok lingkungan hidup, pada Senin (23/9), menggugat Exxon Mobil dan menuduh raksasa minyak tersebut terlibat dalam kegiatan selama puluhan tahun yang membantu memicu polusi sampah plastik global.
Berbicara pada acara Climate Week di New York City, Jaksa Agung California Rob Bonta mengatakan negara bagian tersebut menggugat Exxon setelah menyelesaikan penyelidikan selama hampir dua tahun yang menurutnya menunjukkan bahwa Exxon sengaja menyesatkan masyarakat tentang batasan daur ulang.
"Gugatan hari ini menunjukkan gambaran lengkap penipuan ExxonMobil selama puluhan tahun, dan kami meminta pengadilan untuk meminta pertanggungjawaban ExxonMobil sepenuhnya atas perannya dalam secara aktif menciptakan dan memperburuk krisis polusi plastik melalui kampanye penipuannya," kata Bonta dalam sebuah pernyataan.
Investigasi tersebut menyerupai penyelidikan California sebelumnya terhadap dugaan upaya industri minyak untuk menyesatkan masyarakat tentang perubahan iklim, yang juga digugat oleh negara bagian tersebut. Penyelidikan itu meneruskan permusuhan yang telah lama berlangsung antara negara bagian California dengan perusahaan besar minyak.
California, yang pernah menjadi pemasok minyak mentah utama, terus mengalami penurunan produksi minyak selama hampir empat dekade, dan perusahaan-perusahaan mengatakan bahwa kondisi peraturan di negara bagian tersebut menjadikan California tempat yang sulit untuk berinvestasi.
Saingan Exxon, Chevron Corp., yang merupakan pengecam keras kebijakan California, mengatakan tahun ini pihaknya berencana memindahkan kantor pusatnya dari negara bagian tempat perusahaan itu didirikan ke Texas yang ramah minyak.
Sebuah koalisi kelompok lingkungan hidup termasuk Sierra Club juga ikut bergabung dalam pertarungan hukum di California. Mereka mengajukan gugatan terkait di pengadilan negara bagian yang sama di San Francisco, meningkatkan tuduhan serupa terhadap Exxon.
Bonta, seorang Demokrat, mengatakan kantornya secara khusus telah mencari informasi tentang promosi Exxon mengenai teknologi "daur ulang canggih", yang menggunakan proses yang disebut pirolisis untuk mengubah plastik yang sulit didaur ulang menjadi bahan bakar.
Dia mengatakan lambatnya kemajuan teknologi tersebut merupakan tanda berlanjutnya penipuan Exxon. Dia mengatakan dia ingin mendapatkan dana pengurangan dan hukuman perdata atas kerugian yang ditimbulkan oleh polusi plastik di California.
Exxon menolak tuduhan jaksa agung tersebut, dengan alasan bahwa solusi seperti daur ulang tingkat lanjut berhasil.
"Menuntut sejumlah pihak dapat menjadi berita utama namun tidak menyelesaikan masalah sampah plastik. Daur ulang tingkat lanjut adalah solusi yang sebenarnya," kata juru bicara ExxonMobil, seraya menambahkan bahwa California "tidak melakukan apa pun untuk 'memajukan' daur ulang."
Profesor Bruce Huber dari Fakultas Hukum Universitas Notre Dame, yang khusus memperlajari hukum lingkungan, mengatakan California mungkin akan menghadapi "perjuangan berat" dengan gugatannya.
"Klaim utama negara bagian itu berkaitan dengan gangguan publik, bidang hukum yang terkenal tidak jelas. Mungkin sulit bagi pengadilan untuk memberikan bantuan bagi California di sini tanpa membuka kotak pandora untuk klaim serupa lainnya," katanya.
Exxon adalah produsen resin terbesar di dunia yang digunakan untuk plastik sekali pakai, menurut laporan yang diterbitkan tahun lalu oleh Minderoo Foundation, bekerja sama dengan konsultan Wood Mackenzie dan Carbon Trust.
Kantor berita Reuters telah melaporkan hambatan besar yang dihadapi daur ulang canggih yang digembar-gemborkan industri plastik sebagai penyelamat lingkungan.
Gugatan California itu diajukan menjelang putaran final perundingan perjanjian plastik global yang akan berlangsung di Busan, Korea Selatan, pada akhir tahun ini.
Dalam perundingan tersebut, negara-negara terpecah mengenai apakah perjanjian itu harus meminta pembatasan produksi plastik, sebuah sikap yang ditentang oleh Exxon dan industri petrokimia global.
Amerika Serikat bulan lalu menyatakan mendukung perjanjian yang dirancang untuk mengurangi produksi plastik global.
Di sisi lain, kelompok lingkungan hidup memuji gugatan tersebut.
Christy Leavitt, direktur kampanye plastik Oceana, mengatakan gugatan California itu akan "meminta pertanggungjawaban industri dan menghilangkan narasi daur ulang plastik yang menghambat kita dalam memberikan solusi nyata." [my/lt]
Forum