Jumlah korban tewas akibat banjir besar dan tanah longsor di Brazil telah bertambah menjadi sedikitnya 610 orang, dan masih banyak lagi yang dikhawatirkan tewas di daerah terpencil yang belum dicapai oleh para petugas penyelamat.
Cuaca buruk yang berlanjut telah menghambat upaya para petugas penyelamat untuk mencapai orang-orang yang terdampar di lereng bukit terpencil di wilayah yang terkena bencana, di Rio de Janeiro utara. Mayat korban yang jumlahnya tak terhitung masih terkubur di bawah lumpur dan puing-puing.
Para pejabat Brazil khawatir hujan bisa berlanjut dan menyebabkan bencana tambahan tanah longsor yang mematikan dalam beberapa hari mendatang.
Penduduk yang selamat mengecam pemerintah karena tidak memberikan cukup bantuan. Situasinya digambarkan sebagai salah satu bencana alam terburuk di Brazil.
Badai awal pekan ini telah menumpahkan hujan yang jumlahnya sama dengan curah hujan selama satu bulan di daerah pegunungan. Lumpur sungai meratakan rumah-rumah, menghantam mobil-mobil ke atap bangunan dan menyebabkan kira-kira 14.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Kota yang paling parah terkena bencana adalah Teresopolis dan Nova Friburgo. Korban tewas juga terjadi di Petropolis dan Sumidouro. Kebanyakan korban yang tewas adalah anak-anak kecil.