Tautan-tautan Akses

Presiden Gul Kecam Resolusi Panel Kongres AS, Panggil Pulang Dubes Turki


Presiden Turki Abdullah Gul mengecam resolusi yang disetujui sebuah panel Kongres Amerika, yang isinya menyatakan pembantaian warga Armenia pada abad ke-20 di bawah Kekaisaran Turki Ottoman adalah genosida. Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika menyetujui resolusi itu kemarin dengan 27 suara setuju dan 21 menolak. Resolusi itu sekarang diajukan dalam pemungutan suara DPR.

Gul mengatakan, resolusi itu tidak dapat diterima, dan tidak sahih di mata Turki. Ditambahkan, para anggota DPR Amerika yang menyetujui resolusi itu mengabaikan akal sehat karena alasan remeh politik. Warga Amerika keturunan Armenia menyambut gembira resolusi itu, dan mengatakan, sudah saatnya Amerika mengakui genosida pertama abad ke-20 itu.

Sebelum pemungutan suara, Presiden Bush memperingatkan bahwa disetujuinya resolusi itu akan merusak hubungan dengan Turki, anggota NATO dan titik transit penting bagi tentara dan perbekalan Amerika menuju Irak dan Afghanistan.

Dalam perkembangan terakhir, Turki telah memanggil pulang duta besarnya dari Washington untuk konsultasi setelah sebuah panel Kongres Amerika mensyahkan resolusi yang menggambarkan pembantaian massal di awal abad ke-20 oleh kekaisaran Ottoman Turki sebagai genosida. Turki mengecam resolusi itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak dapat diterima bahwa bangsa Turki telah dituduh melakukan tindak kriminal yang tidak pernah dilakukannya.

Warga Turki merespon dengan kemarahan dan ancaman setelah sebuah panel Kongres Amerika mensyahkan resolusi itu. Ratusan warga Turki turun ke jalan-jalan di Istanbul, seraya mengatakan Turki tidak akan mengizinkan genosida. Para politisi Turki mengatakan resolusi itu dapat merusak berat hubungan Amerika dan Turki.

Seorang anggota senior Partai Keadilan dan Pembangunan yang memerintah, Egemen Bagis, hari Kamis meminta khalayak Washington membayangkan Turki menolak memberikan izin pesawat-pesawat Amerika menggunakan wilayah udara Turki. Turki adalah rute penting untuk bahan bakar dan perbekalan pasukan Amerika yang bertempur di Irak dan Afghanistan. Gedung Putih menentang resolusi itu, dengan mengatakan kematian warga Armenia sangat mengerikan, namun menambahkan menyatakannya sebagai genosida dapat sangat merugikan keamanan nasional Amerika.

Di lain pihak, Presiden Armenia Robert Kocharian menyambut resolusi itu, dengan mengatakan dia berharap itu akan menjurus pada pengkuan penuh oleh Amerika tentang adanya genosida itu.

XS
SM
MD
LG