Anggota DPR Irak yang setia pada Moqtada al-Sadr yang anti Amerika itu, telah mengganggu jalannya persidangan yang sedang membahas perjanjian keamanan baru antara Irak dan Amerika.
Ketua DPR Irak Mahmud al-Mashdani menangguhkan sidang ketika seorang anggota DPR pendukung al-Sadr berusaha menghentikan seorang anggota DPR lainnya yang sedang membacakan naskah perjanjian baru itu. Kelompok pendukung al-Sadr lainnya ikut berteriak-teriak untuk mengganggu jalannya sidang.
Rancangan perjanjian keamanan itu akan mengizinkan tentara Amerika untuk terus berada di Irak sampai akhir tahun 2011, kecuali keberadaan mereka disana diperpanjang atas permintaan Irak.
Pemerintahan Irak pimpinan Nuri al-Maliki telah menerima perjanjian itu hari Minggu, tapi perjanjian itu harus disepakati oleh DPR Irak.
Kata Maliki, naskah perjanjian itu tidak disertai pasal-pasal rahasia atau keharusan adanya pangkalan militer Amerika yang permanen di Irak.