Parlemen Irak telah menyetujui peraturan yang mengijinkan pasukan Inggris dan pasukan asing yang bukan Amerika untuk tetap berada di negara itu setelah akhir tahun .
Anggota parlemen dengan suara mutlak menyetujui peraturan itu hari Selasa tak lama setelah ketua parlemen Mahmoud al-Mashhadani mengundurkan diri. Dalam pidato perpisahannya, Mashhadani, politisi Sunni kontroversial yang minggu lalu menghina sesama anggota parlemen minta maaf atas prilakunya itu.
Peraturan tersebut memungkinkan pasukan dari Inggris, Australia, El Salvador, Estonia dan Romania untuk beroperasi di Irak hingga bulan Juli.
Jika peraturan tersebut tidak disetujui sebelum mandat PBB berakhir tanggal 31 Desember nanti, pasukan-pasukan asing itu tidak akan punya dasar hukum untuk beroperasi di Irak tahun depan.
Dalam perkembangan terpisah, Presiden El Salvador Elias Antonio Saca mengatakan negaranya akan mengakhiri kehadiran militernya di Irak akhir bulan ini.
Presiden Saca hari Selasa mengatakan El Salvador telah memenuhi misinya di Irak
dan dan kira-kira 200 orang tentaranya akan meninggalkan Irak tak lama setelah
tanggal 31 Desember saat resolusi PBB yang mengesahkan kehadiran koalisi
internasional habis masa berlakunya.
Pasukan El Salvador telah berada di Irak sejak tahun 2003 sebagai bagian dari pasukan koalisi pimpinan Amerika.
El Salvador adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang masih mempunyai pasukan militer di Irak. Perang di Irak telah menewaskan 5 tentara El Salvador dan mencederai 20 lainnya sejak tahun 2003.