Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani memuji perjanjian damai dengan pendukung Taliban yang akan memberlakukan hukum Islam di kawasan barat laut yang bergejolak itu.
Gilani mengatakan kesepakatan itu sejalan dengan kebijakan pemerintahnya mengenai dialog, pembangunan, dan pencegahan.
Namun NATO prihatin akan perjanjian itu, karena ada kemungkinan para ekstremis mendapat tempat aman di Pakistan. Jurubicara NATO (James Appathurai) hari Selasa tidak meragukan keinginan baik pemerintah Pakistan, namun mengatakan tidak ingin melihat ancaman ekstremis semakin parah.
Para pejabat di Provinsi North West Frontier menandatangani perjanjian tersebut hari Senin dengan Sufi Muhammad, seorang pemimpin militan yang berjanji meletakkan senjata sebagai ganti diberlakukannya ketentuan Sharia di lembah Swat.