Puluhan aktivis Hamas yang pernah dipenjara oleh Israel belum menerima upah bulan ini dari saingan politik kelompok itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, kata seorang pejabat di Gaza hari Minggu (4/6).
Abbas mendapat tekanan dari AS dan Israel untuk menunda upah bulanan kepada ribuan tahanan dan mantan tahanan yang ditahan karena berbagai aksi terkait dengan konflik Israel-Palestina. Israel mengklaim upah itu mendorong aksi teroris, sedangkan Palestina mengatakan itu adalah tunjangan kesejahteraan.
Masih belum jelas apakah penundaan pembayaran itu berarti Abbas memutuskan untuk menghentikan pembyaran kepada sebagian mantan tahanan. Seorang juru bicara bagi pemerintah otonom di Tepi Barat itu belum segera berkomentar hari Minggu.
Di masa lampau, Abbas enggan menunda pembayaran, karena khawatir mendapat kecaman. Dukungan bagi tahanan adalah isu konsensus Palestina, meskipun ada perpecahan politik antara Hamas, yang menguasai Gaza, dan gerakan Fatah pimpinan Abbas yang berpusat di Tepi Barat. [vm/ii]