Zalmai Rassoul yang meraih posisi ketiga dalam pemilu putaran pertama April lalu mengatakan kepada para wartawan di Kabul, ia telah menyampaikan dukungannya kepada mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah untuk memperkuat persatuan nasional.
Pemilu presiden putaran kedua dan terakhir yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Juni nanti, menghadapkan Abdullah Abdullah dengan Ashraf Ghani – mantan ekonom Bank Dunia.
Rassoul adalah kandidat kedua dari delapan kandidat yang mengundurkan diri dari pemilu presiden dan mendukung Abdullah, setelah mantan gubernur Kandahar Gul Agha Sherzai menyampaikan pengumuman yang sama pekan lalu.
Abdullah memuji keputusan Rassoul sebagai langkah penting untuk membina persatuan nasional. Ia mengatakan pengumuman hari Minggu pasti telah mengecewakan “musuh-musuh Afghanistan” yang ingin supaya negara itu senantiasa terperangkap dalam krisis etnis.
Rassoul berasal dari keluarga bangsawan Afghanistan dan menarik dukungan terutama dari kelompok mayoritas Pashtun. Namun belum jelas apakah Rassoul bisa mengalihkan suara para pendukungnya kepada Abdullah, yang dinilai sebagai pemimpin komunitas etnis Tajik karena latar belakang keluarga yang merupakan campuran.
Pemilu presiden putaran kedua dan terakhir yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Juni nanti, menghadapkan Abdullah Abdullah dengan Ashraf Ghani – mantan ekonom Bank Dunia.
Rassoul adalah kandidat kedua dari delapan kandidat yang mengundurkan diri dari pemilu presiden dan mendukung Abdullah, setelah mantan gubernur Kandahar Gul Agha Sherzai menyampaikan pengumuman yang sama pekan lalu.
Abdullah memuji keputusan Rassoul sebagai langkah penting untuk membina persatuan nasional. Ia mengatakan pengumuman hari Minggu pasti telah mengecewakan “musuh-musuh Afghanistan” yang ingin supaya negara itu senantiasa terperangkap dalam krisis etnis.
Rassoul berasal dari keluarga bangsawan Afghanistan dan menarik dukungan terutama dari kelompok mayoritas Pashtun. Namun belum jelas apakah Rassoul bisa mengalihkan suara para pendukungnya kepada Abdullah, yang dinilai sebagai pemimpin komunitas etnis Tajik karena latar belakang keluarga yang merupakan campuran.