Seorang agen Badan Penanggulangan Narkoba atau DEA Amerika menuduh almarhum pemimpin Venezuela, Hugo Chavez bekerja sama dengan kelompok pemberontak Colombia, FARC untuk mengirim kokain ke Amerikat Serikat, menurut putusan pengadilan Spanyol yang diterbitkan Selasa (17/9).
Tuduhan itu dikutip oleh Pengadilan Nasional Spanyol, pengadilan tinggi kriminal negara itu, menolak permintaan AS untuk mengekstradisi mantan kepala intelijen militer Venezuela, Jenderal Hugo Armando Carvajal, atas tuduhan perdagangan gelap narkoba.
Putusan itu termasuk pernyataan di bawah sumpah dari agen DEA yang dimasukkan sebagai bukti untuk mendukung permintaan ekstradisi itu.
Di dalamnya, ia menyebut Carvajal sebagai anggota yang disebut "Cartel de los Soles", atau "kartel matahari", istilah umum untuk jaringan yang diduga ada di dalam militer Venezuela dan alat negara lainnya yang membantu dan bersekongkol dengan perdagangan narkoba.
Agen itu juga mengatakan, Chavez dan dua wakil presidennya, Tareck El Aissami dan Diosdado Cabello, sebagai bagian dari apa yang disebut "Kartel Matahari".
Dugaan kartel "bekerja dengan para kepala pembrontak FARC untuk mengoordinasikan kegiatan perdagangan narkoba di Venezuela dan Colombia sebagai 'senjata melawan Amerika Serikat'", kata agen DEA yang dikutip putusan pengadilan.
Dokumen itu juga memuat tuduhan yang dibuat oleh dewan juri New York yang menyatakan bahwa "salah satu niat Kartel Matahari adalah 'membanjiri' Amerika Serikat dengan kokain."
Kegiatan ini dilakukan "sejak 1999 hingga sekitar 2019", menurut dewan juri. (ps/ii)