Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah memberhentikan tiga menteri kabinet. Laporan Media resmi mengatakan presiden Sabtu memberhentikan menteri perminyakan, menteri pertambangan, dan menteri kesejahteraan sosial.
Kantor berita ISNA mengatakan, pemberhentian itu merupakan bagian dari rencana restrukturisasi yang menyerukan agar Presiden Ahmadinejad mengurangi jumlah menteri dari 21 menjadi 17. Tidak segera ada informasi mengenai siapa yang akan menggantikan tugas-tugas itu.
Dalam perkembangan yang terpisah, Iran telah menunda implementasi perintah pengadilan yang menyerukan agar seorang pria yang membutakan seorang perempuan dengan air keras dihukum dengan cara yang sama.
Laporan media resmi mengutip para pejabat pengadilan yang mengatakan hukuman pembayaran ganti rugi oleh Majid Movahedi telah ditangguhkan sampai waktu tak terbatas.
Korban serangan pria itu telah menuntut “hukuman pembutaan mata dengan pembutaan mata”. Majid mengakui menyiramkan air keras ke mata perempuan itu tahun 2004 setelah perempuan itu menolak usul pria itu untuk menikahinya.
Jumat, kelompok HAM Amnesty Internasional mendesak Iran agar jangan melaksanakan apa yang kelompok itu sebut “hukuman yang kejam” itu.
Ahmadinejad Berhentikan 3 Menteri Kabinet Iran
Pemberhentian itu merupakan bagian dari rencana restrukturisasi yang menyerukan pengurangan jumlah menteri dari 21 menjadi 17.