Pada Hari Buruh Internasional, Selasa 1 Mei orang-orang berkumpul di seluruh AS untuk berunjuk rasa, mendukung hak buruh dan imigran mulai dari New York sampai Georgia hingga California .
Salah seorang di antaranya adalah Aru Apaza. "Saya berada di sini untuk menunjukkan solidaritas dengan semua pekerja di dunia, untuk terus menekan pemerintah dan di mana-mana kami berjuang pada tanggal 1 Mei."
Di pusat kota New York, para demonstran berpartisipasi bersama kelompok-kelompok hak imigran dalam kegiatan May Day, berjalan melalui Washington Square Park yang terkenal sebelum melakukan perjalanan ke Union Square.
Gabriel Morales mengatakan mendukung pekerja imigran. "May Day, May 1st - kami mendukung pekerja imigran di seluruh negara ini. Dan siapa saja, mari turun ke jalan dan mendukung kami. Kami berjalan, kami memastikan semua pekerja di seluruh Amerika mendukung imigran pekerja dan kita adalah satu komunitas, kami berdiri di sini untuk memberi tahu bahwa New York mendukung pekerja imigran."
Teriakan dilakukan dalam bahasa Spanyol dan Inggris, mulai dari "Stand Up, Fight Back!" sampai "Rakyat yang bersatu, tidak akan pernah dikalahkan."
Bagi Pam Sporn, penting untuk menjadi bagian dari demonstrasi multietnis dan multirasial. "Saya sangat peduli mengenai hak imigran, dan ini demonstrasi multi-ras, multi-etnis."
Jerrell Carson juga mengatakan kepada Associated Press, penting agar kondisi pekerja dan upah yang adil diperhatikan dan diprioritaskan. "Kita perlu menaikkan upah minimum dan mendapat kondisi kerja yang lebih baik."
Selama lebih dari satu dekade, demonstrasi itu berjuang untuk menentang proposal legislatif yang keras, namun upaya itu juga akan menjadi cikal bakal reformasi dan perbaikan status hukum bagi para imigran di Amerika yang secara ilegal dibawa ke AS ketika masih anak-anak atau tinggal melampau batas waktu visa mereka. [my/jm]