Para aktivis Suriah menyatakan ISIS telah membunuh 12 orang yang disanderanya di kota kuno Palmyra dengan menembak dan memancung mereka.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan empat di antara korban, yang terdiri dari guru dan pegawai pemerintah, dipancung. Observatory dan jejaring aktivis Palmyra Monitor menyatakan empat pejuang oposisi dan empat tentara pro-pemerintah ditembak, kemudian dipancung. Para aktivis menyatakan pembunuhan itu berlangsung hari Rabu (18/1).
Sebagian pembunuhan itu dilakukan di amfiteater Romawi kuno yang dibangun pada abad ke-2, sementara yang lainnya disebut berlangsung di halaman museum Palmyra atau di bekas pangkalan Rusia di Palmyra.
Militan ISIS merebut kembali Palmyra pada bulan Desember, sembilan bulan setelah mereka diusir keluar dari kota itu dalam ofensif pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia. [uh/ab]