Penyidik Rusia telah mendakwa seorang lagi aktivis oposisi yang merencanakan huru-hara, tampaknya sebagai bagian dari tindakan keras Kremlin terhadap gerakan protes anti-Putin.
Komite Investigasi Rusia hari Jumat mengajukan dakwaan terhadap Sergei Udaltsov, yang diancam dengan hukuman penjara sampai 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Dia tidak ditahan tetapi telah diperintahkan untuk tetap di Moskow menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Udaltsov mengatakan dia tidak bersalah atas tuduhan itu. Dia menggambarkan tuduhan itu sebagai "tidak masuk akal" dan menyerukan protes untuk mendukung tahanan politik "rezim Putin."
Dakwaan itu diajukan beberapa hari setelah Komite Investigasi Rusia mendakwa Leonid Razvozzhayev, seorang wakil deputi partai oposisi Partai Keadilan Rusia, yang mengatakan ia diculik dan dibawa secara paksa ke Moskow.
Komite Investigasi Rusia mengatakan Razvozzhayev menyerahkan diri hari Minggu di Ukraina dan mengaku terlibat dalam mengorganisir kerusuhan massa di Rusia. Aktivis itu mengatakan ia disiksa agar mengaku, dan pengacaranya kemudian mengatakan kliennya mencabut pengakuannya. Dia juga diancam hukuman hingga 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Komite Investigasi Rusia hari Jumat mengajukan dakwaan terhadap Sergei Udaltsov, yang diancam dengan hukuman penjara sampai 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Dia tidak ditahan tetapi telah diperintahkan untuk tetap di Moskow menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Udaltsov mengatakan dia tidak bersalah atas tuduhan itu. Dia menggambarkan tuduhan itu sebagai "tidak masuk akal" dan menyerukan protes untuk mendukung tahanan politik "rezim Putin."
Dakwaan itu diajukan beberapa hari setelah Komite Investigasi Rusia mendakwa Leonid Razvozzhayev, seorang wakil deputi partai oposisi Partai Keadilan Rusia, yang mengatakan ia diculik dan dibawa secara paksa ke Moskow.
Komite Investigasi Rusia mengatakan Razvozzhayev menyerahkan diri hari Minggu di Ukraina dan mengaku terlibat dalam mengorganisir kerusuhan massa di Rusia. Aktivis itu mengatakan ia disiksa agar mengaku, dan pengacaranya kemudian mengatakan kliennya mencabut pengakuannya. Dia juga diancam hukuman hingga 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.