Perdagangan China merosot di bulan Februari akibat melemahnya permintaan global yang dikombinasikan dengan tutupnya aktivitas bisnis selama libur Tahun Baru Imlek yang membuat tingkat penjualan tertekan lebih jauh lagi.
Ekspor merosot 25,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu menjadi US$126,1 milyar, memburuk dibandingkan dengan penyusutan sebesar 11,2 persen di bulan Januari, menurut data-data bea dan cukai Selasa (8/3). Impor menyusut 13,8 persen menjadi $93,5 milyar, sebuah peningkatan dibandingkan penurunan 18,8 persen di bulan Januari.
Menurunnya aktivitas perdagangan semakin mempersulit usaha-usaha Partai Komunis yang berkuasa untuk menata ulang ekonomi yang didominasi negara dengan menambahkan risiko hilangnya lapangan kerja yang secara politis dapat membahayakan. Rencana partai yang berkuasa membutuhkan terjaganya stabilitas perdagangan untuk melindungi jutaan lapangan kerja yang terkait kegiatan ekspor.
Pada pertemuan tahunan badan legislatif China minggu ini, para pemimpin berusaha menunda pengumuman target pertumbuhan perdagangan setelah penyusutan ekspor tahun lalu sebesar 2,8 persen. Sebuah penurunan yang memalukan dibandingkan target resmi pertumbuhan sebesar 6 persen.
Pertumbuhan ekonomi China merosot tahun lalu menjadi 6,9 persen yang merupakan pertumbuhan ekonomi terendah dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Pemerintah telah menentukan kisaran target antara 6,5 hingga 7 persen tahun ini namun Dana Moneter Internasional (IMF) dan para analis swasta memperkirakan merosotnya pertumbuhan hingga tingkat terendah sebesar 6,3 persen.
Perlambatan ekonomi telah berdampak negatif terhadap permintaan bahan baku industri dan aktivitas impor lainnya. Catatan perdagangan terkait aktivitas perdagangan di bulan Februari juga menunjukkan adanya tekanan dengan penutupan pabrik-pabrik serta kegiatan para pengusaha lainnya selama dua minggu oleh karena libur Tahun Baru Imlek.
Surplus perdagangan China yang secara politik bersifat sensitif tercatat sebesar $32,6 milyar di bulan Februari.
Surplus perdagangan dengan AS, mitra dagang terbesar China bulan lalu, menyusut seperempatnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi $14,5 milyar disebabkan berkurangnya pembelian barang-barang asal China oleh orang Amerika sebesar 15 persen. Surplus perdagangan dengan 27 negara anggota Uni Eropa menyusut sepertiganya menjadi $10 milyar. [ww]