Kelompok militan Islamis Al-Shabab di Somalia mengancam akan menyerang delegasi dalam pemilihan presiden dan parlemen mendatang di negara di Tanduk Afrika itu.
Pemimpin Al Shabab Ahmed Abu Ubaidah, Selasa (20/7), mengatakan mereka menentang proses pemilihan dan mengancam delegasi pemilihan.
Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan puluhan delegasi selama proses pemilihan terakhir pada 2017.
Abdisalam Gulaid, mantan wakil direktur Badan Intelijen Somalia NISA, mengatakan ancaman terbaru ini bertujuan untuk menciptakan iklim ketakutan di antara mereka yang terlibat dalam pemilihan.
Dia mengatakan ancaman baru oleh kelompok itu terhadap pemilihan bersejarah yang akan datang di negara itu tidak boleh dianggap enteng, dan dia menyatakan perlunya tanggapan terkoordinasi. Dia mengatakan bahwa walaupun ancaman itu pasti akan berdampak pada pemilihan, kelompok itu tidak akan mencapai tujuan utamanya untuk menghentikan proses demokrasi di negara di Tanduk Afrika itu.
Pasukan keamanan Somalia yang bekerja sama dengan pasukan Uni Afrika di Somalia (AMISOM) siap memastikan keselamatan dan keamanan pemilu. [lt/em]