Australia telah membatalkan dua kesepakatan program pembangunan infrastruktur "Belt and Road" China dengan pemerintah negara bagiannya, yang memicu reaksi marah Beijing.
Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, Rabu (21/4) malam, mengatakan perjanjian bilateral China dengan negara bagian Victoria itu termasuk di antara empat kesepakatan yang dibatalkan. Undang-undang baru Australia, memberi pemerintah federal kekuasaan untuk membatalkan perjanjian internasional oleh pemerintah tingkat yang lebih rendah yang melanggar kepentingan nasional.
Kesepakatan "Belt and Road" yang dicapai dengan Beijing pada 2018 dan 2019 itu telah memicu tanggapan legislatif.
Perjanjian Departemen Pendidikan Victoria yang ditandatangani dengan Suriah pada 1999 dan Iran pada 2004 juga dibatalkan.
"Saya menganggap empat kesepakatan ini tidak konsisten dengan kebijakan luar negeri Australia atau merugikan hubungan luar negeri kita," kata Payne.
Kedutaan Besar China di Australia dalam pernyataannya mengatakan keputusan tersebut "semakin menunjukkan bahwa pemerintah Australia tidak tulus dalam meningkatkan hubungan China-Australia."
"Pasti akan semakin merusak hubungan bilateral, dan hanya akan merugikan Australia sendiri," kata kedutaan itu, Kamis (22/4).
Global Times, surat kabar corong Partai Komunis China yang berbahasa Inggris, dalam berita utamanya mengatakan "Australia menghadapi konsekuensi serius atas provokasi yang tidak masuk akal terhadap China."
Surat kabar itu menambahkan langkah itu "menandai peningkatan ketegangan signifikan yang bisa menyebabkan hubungan bilateral yang sudah dingin semakin memburuk". [my/pp]