Kantor beritt Associated Press melaporkan Aljazair mulai membuka kembali masjid, kafe, pantai, dan tamannya pada Sabtu (15/8) untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Negara tersebut secara bertahap melonggarkan kebijakan karantina wilayah yang diterapkan.
Jam malam tetap diberlakukan di lebih dari separuh negara, dan masker tetap harus digunakan sebagai bagian dari upaya untuk menekan infeksi virus. Tetapi pihak berwenang memutuskan untuk mulai membuka kembali tempat-tempat umum mulai Sabtu (15/8) karena tingkat infeksi virus diyakini telah stabil.
Banyak orang berkerumun di pantai. Sementara restoran juga diizinkan untuk dibuka kembali. Demikian pula dengan masjid yang dapat menampung lebih dari 1.000 orang.
Namun, masjid tetap ditutup untuk semua wanita, anak-anak dan orang tua sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan salat Jumat akan tetap dilarang untuk membatasi orang banyak. Pengunjung masjid harus memakai masker dan membawa sajadah sendiri.
"Pembukaan kembali ini akan bergantung sepenuhnya pada disiplin setiap orang,” kata menteri urusan agama, Mohamed Belmahdi.
Dia memperingatkan bahwa pihak berwenang akan menutup masjid lagi jika Aljazair menunjukkan "sedikit ketidakpedulian" terhadap tindakan pencegahan.
Aljazair telah melaporkan lebih dari 37 riba infeksi virus dan 1.350 kematian pada hari Jumat (14/8), tingkat kematian tertinggi ketiga yang dilaporkan di Afrika setelah Afrika Selatan dan Mesir. [ah]