Presiden Donald Trump mengumumkan hari Jumat (13/4) malam bahwa Amerika, Perancis, dan Inggris telah melancarkan “operasi gabungan” terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Trump mengatakan, serangan itu ditujukan untuk mengakhiri penggunaan senjata kimia oleh Suriah.
Baca juga: Rusia: Serangan Kimia di Suriah Pernyataan Dibuat-Buat oleh Kekuatan Asing
Perdana Menteri Inggris Theresa May hari Sabtu (14/4) dinihari mengatakan, menurut kantor berita Reuters, bahwa serangan itu “bukan campur tangan dalam perang saudara, dan bukan untuk mengubah rezim.”
Kata May lagi, serangan itu “terbatas dan terarah” dan tidak akan menambah peningkatan ketegangan di kawasan itu, dan dilakukan dengan segala persiapan untuk mencegah jatuhnya korban sipil.
Minggu lalu, sedikitnya 40 orang tewas dan ratusan lainnya jatuh sakit di kota Douma, Suriah, karena apa yang disebut Amerika sebagai serangan senjata kimia yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah Suriah.
Baca juga: AS: Suriah dan Rusia Bertanggung Jawab atas Serangan Kimia di Douma
Kantor berita AFP melaporkan bahwa beberapa ledakan hebat terdengar di ibukota Damaskus hari Sabtu dinihari, pada waktu bersamaan Presiden Trump mengumumkan dari Washington bahwa serangan sedang berlangsung.
Observatori HAM Suriah di Inggris melaporkan sebuah fasilitas riset ilmiah di Damaskus terkena serangan, seperti juga sejumlah pangkalan angkatan darat Suriah di kota itu.
Presiden Trump juga mengatakan, pendukung kuat Suriah, yaitu Rusia dan Iran bersalah karena tidak menghentikan penggunaan senjata kimia oleh Suriah.
“Serangan Assad baru-baru ini dan tanggapan kami hari ini adalah akibat langsung dari kegagalan Rusia untuk menghentikan tindakan Suriah itu,” kata Trump.
Kapal-kapal perang Amerika kemungkinan digunakan dalam serangan itu, sementara Perdana Menteri Inggris Theresa May telah memerintahkan penggunaan kapal-kapal selam untuk mendukung operasi tadi.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Presiden Trump memerintahkan serangan “sangat terarah” itu untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas senjata kimia Suriah.
Trump mengatakan, operasi gabungan dengan Perancis dan Inggris itu sedang berlangsung dan akan terus dilanjutkan sampai Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia.
“Beberapa saat yang lalu, saya memerintahkan Angkatan Bersenjata Amerika untuk melancarkan serangan sangat terarah atas sasaran-sasaran yang terkait dengan pembuatan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad,” kata Presiden Trump dalam siaran televisi dari Gedung Putih.
Seorang pejabat tinggi Amerika mengatakan serangan itu ditujukan pada beberapa sasaran dengan menggunakan misil penjelajah Tomahawk.
Sebelumnya, Duta Besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan, Jumat, Presiden Donald Trump masih mempertimbangkan respon sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia di Suriah yang diduga oleh Amerika dilakukan Presiden Bashar al-Assad.
"Presiden kami belum membuat keputusan tentang kemungkinan tindakan di Suriah," kata Haley dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB. “Tetapi kalau Amerika dan sekutu kita memutuskan untuk bertindak di Suriah, itu adalah untuk membela prinsip yang kita semua sepakati. Ini akan mempertahankan norma-norma internasional yang menguntungkan semua bangsa. ”
Haley mengatakan kepada wartawan mernjelang sidang dewan keamanan bahwa dia akan kembali ke Washington hari Jumat untuk mengikuti lebih banyak pertemuan mengenai tanggapan yang akan dilancarkan.
“Saya bangga luar biasa tentang bagaimana Presiden Trump telah mempelajari semua informasi, menganalisis, dan tidak membiarkan siapapun mendesaknya dalam hal ini, karena dia telah mengatakan dari awal - kita harus tahu kalau kita benar, kita harus mengetahui semua informasi , kita harus tahu bahwa ada bukti dan kita harus tahu bahwa kita mengambil setiap tindakan pencegahan yang diperlukan kalau kita harus mengambil tindakan, ”katanya kepada wartawan.
Paling sedikit 40 orang tewas dan ratusan lainnya sakit dalam serangan minggu lalu di Douma, di Ghouta timur, di pinggiran kota Damaskus.
Suriah membantah tuduhan menggunakan senjata kimia, tetapi Haley mengkritik presiden Suriah karena telah berulang-ulang menggunakan gas klorin dan sarin terhadap warga sipil. [sp/ii]