Tautan-tautan Akses

Pemeriksa Senjata Kimia Siap Kumpulkan Sampel di Douma, Suriah


Markas besar organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag, 4 April 2018. (Foto: dok).
Markas besar organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag, 4 April 2018. (Foto: dok).

Para inspektur dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah tiba di Suriah dan dijadwalkan untuk mulai mengumpulkan sampel pada hari Sabtu (14/4) di Douma, yang lokasi terjadinya serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Meskipun para inspektur OPCW akan mengumumkan sampel-sampel lingkungan, seperti tanah, di lokasi dan sampel-sampel biomedis, di antaranya darah para korban, yang akan dikirim ke laboratorium organisasi ini, OPCW tidak akan mengambil keputusan mengenai siapa yang bertanggungjawab atas serangan tersebut. OPCW hanya akan menentukan apakah serangan dengan senjata kimia terjadi.

Sedikitnya 40 orang tewas dan ratusan lainnya jatuh sakit dalam serangan akhir pekan lalu di Douma, di bagian timur Ghouta di pinggiran kota Damaskus. Suriah telah membantah menggunakan senjata kimia.

Saluran televisi NBC News melaporkan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah menerima sampel darah dan air seni dari lokasi yang setelah dites terbukti positif mengandung senjata kimia.

Di tengah-tengah peringatan Rusia mengenai kemungkinan berkobarnya konflik militer dengan Amerika Serikat terkait Suriah, Presiden Donald Trump mengumpulkan para anggota Dewan Keamanan Nasionalnya untuk membahas tanggapan Amerika terhadap serangan senjata kimia baru-baru ini yang diduga dilakukan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, Kamis (12/4) menyatakan belum ada keputusan akhir yang diambil.

Sebelum pertemuan dengan para pejabat keamanan senior dan penasihat militernya, Presiden Trump mengatakan bahwa suatu keputusan akan segera diambil. [uh]

XS
SM
MD
LG