Serangan Udara Amerika hari Jumat (3/11) menarget ISIS di Somalia utara, kata pejabat pertahanan kepada VOA.
Komando Amerika di Afrika (AFRICOM) kemudian mengeluarkan pernyataan mengkonfirmasi bahwa militer telah menewaskan "beberapa teroris" dalam dua serangan udara terhadap kelompok teror tersebut.
"Saat ini kami sedang meninjau hasilnya," kata AFRICOM.
Pimpinan kota Qandala, Jama Mohamed Qurshe, mengatakan kepada VOA, beberapa rudal menghantam basis militan ISIS di desa Buqa, 60 kilometer di selatan kotanya di daerah semi otonom Puntland.
"Menurut informasi yang kami dapatkan dari lapangan, enam rudal menghantam basis militan di daerah pegunungan. Penduduk setempat dan umat gereja terkejut dan melarikan diri dari daerah tersebut," kata Qurshe.
Ia mengatakan bahwa sebelum serangan tersebut, warga melaporkan mendengar suara pesawat terbang.
Rincian serangan tersebut masih belum jelas mengingat terpencilnya daerah tersebut, yang menurut penduduk setempat hanya bisa diakses oleh militan; meski demikian pejabat setempat dan penduduk menduga serangan udara tersebut menarget pemimpin senior kelompok itu dan bahkan mungkin pemimpin utamanya.
Fraksi pro-ISIS di Somalia timur laut dipimpin oleh Sheikh Abdulkadir Mumin, mantan ulama al-Shabab yang berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tahun 2015. Tahun 2016, Departemen Luar Negeri Amerika menetapkan Mumin sebagai seorang teroris global .
Sejak munculnya fraksi ISIS bulan Oktober 2015, militan mengklaim bertanggung jawab atas setidaknya empat serangan mematikan di Puntland. [my]