Amerika telah menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan untuk memulai perundingan tanpa penundaan lebih lanjut untuk menghalangi “pihak-pihak yang berusaha mengganggu proses perdamaian.”
Utusan Khusus Amerika Untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad hari Minggu (16/8) mengeluarkan seruan itu sebagai tanggapan atas upaya pembunuhan terhadap Fawzia Koofi, seorang anggota tim nasional Afghanistan terkemuka Jumat lalu (14/8) yang ditunjuk untuk merundingkan perdamaian dengan pemberontak Taliban.
“Kami mengutuk upaya pembunuhan terhadap @FawziaKoofi77, sebagai tindakan pengecut dan jahat oleh mereka yang berupaya menunda dan mengganggu #ProsesPerdamaianAfghanistan,” cuit Khalilzad lewat Twitter.
Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan Fawzia Koofi, usia 45 tahun, mantan anggota parlemen yang juga aktivis hak-hak perempuan, sedang dalam perjalanan dari propinsi Parwan menuju Kabul Jumat sore, ketika sejumlah laki-laki bersenjata menyerang kendaraannya di dekat ibu kota. Ia berhasil melarikan diri tanpa luka serius.
Belum ada satu pihak pun yang mengklaim bertanggungjawab terhadap upaya pembunuhan Koofi. Taliban menyangkal terlibat dalam serangan itu, sehingga memicu dugaan keterlibatan militan terkait ISIS.
“Saya menyerukan kepada seluruh pihak yang sedang mengupayakan perdamaian untuk tidak hanya mengutuk serangan itu, tetapi menyelaraskan proses perdamaian dan dimulainya perundingan intra-Afghanistan sesegera mungkin,” tegas Khalilzad.
Perundingan, yang dikenal sebagai perundingan intra-Afghanistan, adalah hasil kesepakatan antara Amerika dan Taliban Februari lalu, untuk menarik mundur pasukan Amerika setelah terlibat dalam pertempuran di Afghanistan selama hampir 19 tahun.
Serangkaian serangan tingkat tinggi yang menelan korban jiwa terjadi di dan sekitar Kabul dalam beberapa minggu ini, menarget para pemimpin agama, aktivis HAM dan pakar-pakar hukum yang terkait dengan proses perdamaian yang dimediasi Amerika itu, sehingga memicu kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok anti-perdamaian berupaya menggagalkan perundingan damai intra-Afghanistan ini. Belum ada satu pun pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap serangan-serangan itu.
Para kritikus mengatakan meskipun ada janji untuk menyelidiki dan mengungkap pelaku serangan ini, pemerintah Ghani belum melaporkan kemajuan apapun.
Setelah pertemuan dengan pemimpin Taliban di Qatar Sabtu lalu (15/8), Misi Penjaga Perdamaian PBB di Afghanistan UNAMA mengindikasikan bahwa perundingan damai itu mungkin berlangsung pekan ini. “Para pejabat UNAMA telah mengadakan pertemuan dengan Komisi Politik Taliban di Doha hari ini (15/8), menunjukkan dukungan bagi perundingan langsung intra-Afghanistan yang dimulai pekan ini. Mengurangi aksi kekerasan merupakan suatu hal penting untuk memulihkan atmosfir demi perundingan ini,” cuit UNAMA di Twitter. [em/ii]