Tautan-tautan Akses

Amerika Tarik Diri dari Perjanjian Migrasi Sedunia


Nikki Haley, Duta besar AS untuk PBB, berbicara dalam pertemuan Badan Keamanan tentang situasi di Korea Utara, 29 November2017 di markas besar PBB.
Nikki Haley, Duta besar AS untuk PBB, berbicara dalam pertemuan Badan Keamanan tentang situasi di Korea Utara, 29 November2017 di markas besar PBB.

Amerika Serikat telah memberitahu PBB bahwa Amerika tidak turut lagi dalam Perjanjian Sedunia mengenai Migrasi atau "Global Compact on Migration".

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan bahwa program tersebut tidak sesuai dengan kebijakan imigrasi Amerika.

"Meskipun kami akan terus terlibat dalam beberapa front di PBB, dalam kasus ini, kami tidak bisa mendukung sebuah proses yang dapat merongrong hak kedaulatan Amerika Serikat untuk memberlakukan undang-undang imigrasi kami dan mengamankan perbatasan kami," kata Tillerson.

"Amerika Serikat mendukung kerja sama internasional mengenai isu-isu migrasi, namun merupakan tanggung jawab utama negara yang berdaulat untuk memastikan bahwa migrasi berlangsung aman, tertib, dan legal," tambahnya.

Pada tahun 2016, ke-193 anggota Majelis Umum PBB dengan suara bulat menyepakati deklarasi politik yang tidak mengikat, Deklarasi New York untuk Pengungsi dan Migran, dan berjanji mendukung hak pengungsi, membantu mereka bermukim kembali dan memastikan mereka memperoleh akses ke pendidikan dan pekerjaan.

Perwakilan Amerika di PBB mengatakan dalam pernyataan hari Sabtu bahwa deklarasi itu memuat banyak pasal yang tidak sesuai dengan kebijakan imigrasi dan pengungsi Amerika dan azas imigrasi pemerintahan Trump.

Pengumuman pengunduran Amerika dari perjanjian itu dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum pembukaan konferensi sedunia mengenai migrasi yang dijadualkan mulai hari Senin di Puerto Vallarta, Meksiko. Sasaran pertemuan itu adalah merundingkan strategi yang manusiawi untuk melayani lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia yang telah dengan terpaksa mengungsi karena berbagai alasan.

Majalah Foreign Policy mengatakan keputusan presiden mengundurkan diri dari perundingan tersebut menunjukkan pengaruh Stephen Miller, penasehat kebijakan Gedung Putih berusia 32 tahun, yang telah mendorong usaha pemerintahan Trump untuk membatasi dengan tajam imigrasi ke Amerika Serikat.

Majalah itu mengatakan Kepala Staff Gedung Putih dan Jaksa Agung Jeff Session dengan kuat mendukung pengunduran diri Amerika itu.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menentang keluarnya AS dari kesepakatan tersebut, menurut majalah Foreign Policy. Ia yakin AS bisa mempengaruhi negosiasi global tentang migarsi bila ikut dalam pertemuan di Meksiko tersebut, menurut majalah tersebut, tapi Presiden Trump tidak "menghiraukan pendapatnya."

Haley mengeluarkan pernyataan hari Sabtu, yang menyebutkan, "Amerika bangga akan warisan imigran dan kepemimpinan moral selama ini dalam memberikan dukungan kepada migran dan pengungsi di seluruh dunia... Tapi keputusan terkait kebijakan imigrasi harus hanya dibuat oleh warga Amerika."

Ia mengatakan, "Kami akan memutuskan cara yang terbaik untuk mengontrol perbatasan kami dan siapa yang diperbolehkan masuk ke negara kami. Pendekatan global dalam deklarasi New York Declaration tidak sesuai dengan kedaulatan AS." [gp/dw]

XS
SM
MD
LG