Organisasi pengawas hak azasi manusia Amnesty International mengatakan paling sedikit 46 orang telah tewas oleh pasukan keamanan dalam 3 hari demonstrasi anti-pemerintah di Libya.
Organisasi-organisasi berita Barat mengatakan ada laporan mengenai demonstrasi anti-pemerintah yang baru hari Jumat di kota Benghazi, Libya timur.
Kantor berita Perancis, AFP, mengatakan demonstran di Benghazi membakar kantor stasiun radio setempat hari Jumat. Ada juga laporan mengenai protes di tempat lain di negara itu.
Hari Kamis, bentrokan pecah di seluruh negara itu setelah para penentang pemimpin Moammar Gadhafi menyerukan demonstrasi di seluruh negara tersebut, yang mereka sebut “hari Kemarahan,” yang terdorong oleh pergolakan di negara-negara Arab lain.
Sementara itu, media pemerintah menunjukkan ratusan pendukung pemerintah yang berkumpul hari Kamis di ibukota Tripoli, melambaikan bendera hijau dan meneriakkan dukungan pada Gadhafi.
Gadhafi telah berusaha meredakan protes itu, dengan melipat duakan gaji pengawai negeri dan membebaskan 110 tertuduh militan Islam. Tetapi, sebagian demonstrasi itu didorong oleh keluhan yang jauh lebih lama.
Demonstrasi itu mula-mula disulut Selasa malam ketika polisi menangkap seorang pengacara hak azasi manusia yang mewakili keluarga 1.000 orang tahanan yang dibantai tahun 1996 di penjara Abu Salim yang terkenal karena perlakuan kejamnya di Tripoli.
Gadhafi merebut kekuasaan dalam kudeta tak berdarah tahun 1969 dan telah membina kekuasaan yang didasarkan pada kultus individu, jaringan keluarga dan ikatan suku.