Laporan media mengatakan, aparat keamanan Libya melepaskan tembakan hari Sabtu untuk membubarkan massa yang berkumpul untuk menyatakan belasungkawa kepada pemrotes yang tewas dalam penumpasan pemerintah terhadap pemrotes.
Terdapat laporan simpangsiur tentang apakah pasukan keamanan menembak langsung ke arah massa di Benghazi, kota terbesar kedua di Libya atau menembak ke udara. Kantor berita AP mengutip seorang pejabat rumah sakit melaporkan penembak jitu melepaskan tembakan ke arah massa, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 12 orang lebih.
Human Rights Watch memperkirakan 84 orang tewas awal minggu ini dalam penumpasan terhadap aksi protes menentang pemimpin Libya Muammar Gadhafi.
Kelompok HAM yang berbasis di New York itu mengatakan, jumlah itu termasuk 35 orang yang menurut sumber rumah sakit ditembak oleh aparat keamanan di Benghazi. Badan itu mengatakan kebanyakan dari mereka ditembak peluru tajam.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengeluarkan sebuah pernyataan hari Sabtu mendesak Libya untuk menghentikan kekerasan terhadap para demonstran. Dia mengutuk kekerasan itu, dengan mengatakan hal itu “jelas-jelas tak dapat diterima dan menyeramkan.” Dia juga mengungkapkan keprihatinan atas pembatasan akses ke media.