Seorang anggota dewan kota New York dan kelompok hak penyewa mengatakan akan menyelidiki tuduhan bahwa perusahaan real estat yang sebelumnya dikendalikan oleh Jared Kushner, penasihat presiden dan menantu Presiden Donald Trump, memalsukan izin mendirikan bangunan.
Dalam tuduhan yang pertama kali diungkap oleh kantor berita Associated Press, Perusahaan Kushner dituduh mengajukan pernyataan bohong antara 2013 dan 2016, yang menyatakan bahwa tidak menyewakan apartemen rent-control di bangunan yang dimilikinya. Padahal, sebenarnya memiliki ratusan apartemen seperti itu.
Apartemen rent-control diawasi lebih ketat oleh pejabat kota ketika melakukan konstruksi atau renovasi di dalam gedung.
Anggota dewan itu dan kelompok hak penyewa menuduh Perusahaan Kushner berbohong mengenai apartemen rent-control untuk mengganggu dan memaksa keluar penghuni yang membayar sewa lebih rendah, supaya bisa menyewakan kepada yang membayar lebih.
Mereka juga menyalahkan pejabat kota karena diduga tidak mengetahui apa yang dilakukan Kushner.
Apartemen rent-control umum di banyak kota besar AS, di mana pemerintah mengatur besarnya uang sewa untuk membuat perumahan lebih terjangkau.
Beberapa penyewa apartemen di bangunan Kushner mengatakan kepada AP pemilik bangunan membuat hidup mereka "seperti di neraka ," dengan kebisingan konstruksi, pengeboran, debu dan air yang bocor. Mereka yakin pembangunan itu adalah bagian dari upaya oleh Perusahaan Kushner agar mereka keluar dari apartemen tersebut. [my/ds]