Anggota parlemen kota Tokyo Jepang, Akihiro Suzuki dari Partai Demokratik Liberal LDP hari Senin (23/6) secara terbuka dan pribadi mohon maf kepada anggota partai dari kelompok oposisi Ayaka Shiomura, karena berteriak “ayo lekas dan menikah lah” ketika Shiomura berbicara mendukung kaum ibu dalam pertemuan di Majelis Metropolitan Tokyo.
Dalam konferensi pers hari Senin, Suzuki menyebut pernyataannya “tidak pantas”. Ia menambahkan bahwa meskipun ia mengundurkan diri dari partainya, ia akan tetap menjadi anggota parlemen.
Suzuki adalah salah seorang dari beberapa anggota parlemen yang mengeluarkan pernyataan seksis terhadap Shiomura dalam pertemuan itu. Namun Suzuki adalah yang pertama mengakui hal itu.
Insiden itu terjadi sewaktu pemerintah Jepang bersiap mengumumkan reformasi ekonomi untuk meningkatkan jumlah perempuan dalam pengelolaan dan perluasan layanan perawatan anak-anak untuk membantu orang tua yang bekerja.
Pejabat-pejabat tingkat tinggi Jepang mengecam perilaku mencemooh pekan lalu itu, dan menyerukan majelis itu untuk “membersihkan lembaga itu”.
Shiomura adalah anggota Partai Anda dan salah satu dari 23 perempuan dalam majelis beranggota 127 orang itu. Shiomura mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap politisi-politisi lain akan mengakui perbuatannya.
Jepang adalah salah satu negara maju dengan tingkat partisipasi perempuan terendah dalam dunia kerja.
Dalam konferensi pers hari Senin, Suzuki menyebut pernyataannya “tidak pantas”. Ia menambahkan bahwa meskipun ia mengundurkan diri dari partainya, ia akan tetap menjadi anggota parlemen.
Suzuki adalah salah seorang dari beberapa anggota parlemen yang mengeluarkan pernyataan seksis terhadap Shiomura dalam pertemuan itu. Namun Suzuki adalah yang pertama mengakui hal itu.
Insiden itu terjadi sewaktu pemerintah Jepang bersiap mengumumkan reformasi ekonomi untuk meningkatkan jumlah perempuan dalam pengelolaan dan perluasan layanan perawatan anak-anak untuk membantu orang tua yang bekerja.
Pejabat-pejabat tingkat tinggi Jepang mengecam perilaku mencemooh pekan lalu itu, dan menyerukan majelis itu untuk “membersihkan lembaga itu”.
Shiomura adalah anggota Partai Anda dan salah satu dari 23 perempuan dalam majelis beranggota 127 orang itu. Shiomura mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap politisi-politisi lain akan mengakui perbuatannya.
Jepang adalah salah satu negara maju dengan tingkat partisipasi perempuan terendah dalam dunia kerja.