Sebuah laporan baru mengatakan pasukan keamanan Meksiko terlibat dalam penculikan 43 mahasiswa calon guru pada tahun 2014 dan menyembunyikan dokumen yang menunjukkan di mana beberapa di antara mereka dibawa. Sebuah panel independen terdiri dari pakar internasional mengemukakan laporan itu pada Selasa (25/7).
Kelompok Pakar Independen Antardisiplin yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu mengatakan dalam temuan mereka bahwa Angkatan Darat, Angkatan Laut, Polisi dan badan-badan intelijen tahu, menit per menit, di mana mahasiswa itu berada.
Salah seorang pakar itu, Carlos Beristain, mengatakan, “Selama satu setengah tahun, kami telah menghadapi banyak kesulitan dalam mengakses informasi, kami memiliki dokumen tertulis, kami telah menyurati SEDENA (Angkatan Darat Meksiko), kami telah menyurati SEMAR (Angkatan Laut Meksiko). Akhirnya, kami berbicara kepada presiden karena kami berutang kepada para kerabat, meskipun ada komitmen untuk membuka arsip. Kami telah melakukan beberapa pertemuan semacam itu dengan presiden.”
Ke-43 orang itu adalah bagian dari kelompok mahasiswa yang lebih besar dari Sekolah Tinggi Guru Pedesaan Ayotzinapa yang diserang di kota Iguala, Guerrero, pada malam hari 26 September 2014. Sebagian dari mereka tewas di tempat kejadian atau melarikan diri.
Sisa-sisa jasad hanya tiga dari 43 orang itu yang telah diidentifikasi resmi. Para pakar mengatakan motif di balik penghilangan paksa itu masih belum jelas.
Angkatan Darat mengatakan tidak berkomentar dan Angkatan Laut tidak menanggapi permintaan tanggapan. Angkatan Bersenjata Meksiko telah lama membantah memiliki informasi mengenai penghilangan paksa tersebut. [uh/ab]
Forum