Pendeta sebuah gereja di Nigeria utara mengatakan orang-orang bersenjata menyerbu dan memasuki kebaktian Kamis malam, membunuh 6 orang anggota jemaat dan melukai 10 lainnya.
Pendeta Johnson Jauro dari gereja Deeper Life di Gombe mengatakan isterinya turut di antara yang tewas. Tidak ada yang telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan polisi belum menanggapinya.
Selama ini, kelompok radikal Islam Boko Haram - yang artinya “pendidikan Barat haram” dalam bahasa Hausa - telah mengatakan mereka bertanggung jawab atas beberapa serangan maut lain terhadap umat Kristen. Mereka mengatakan serangan yang mereka lakukan, antara lain, pemboman Hari Natal di gereja Katholik di Abuja yang menewaskan lebih dari 30 orang.
Nigeria terbagi antara utara yang mayoritas Muslim dan Selatan yang mayoritas Kristen.
Boko Haram memberi kepada umat Kristen di utara batas waktu 3-hari pekan ini untuk meninggalkan daerah itu, kalau tidak, akan dibunuh.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menyatakan keadaan darurat di 15 daerah pekan lalu, yang menutup bagian-bagian dari perbatasan dengan Niger, Chad, dan Kamerun. Jonathan telah bertekad untuk menumpas Boko Haram. Tetapi, para pengritiknya mengeluh bahwa ia tidak berbuat banyak untuk menguasai kelompok itu.