Dalam lima hari setelah Pemerintah Nigeria menghapus subsidi bensin, harga bensin naik dua sampai tiga kali di seluruh negeri. Abdulwaheed Omar, ketua NLC, mengatakan terlalu banyak kejutan yang dialami masyarakat miskin Nigeria.
“Naiknya harga bensin segera berdampak negatif terhadap biaya transportasi, pangan, obat-obatan, uang sekolah, dan sewa rumah. Ini menunjukkan pemerintah benar-benar keliru, meremehkan perhitungan dampak kebijakan deregulasi,” ujar Omar.
Ia merujuk kepada rencana pemerintah yang sudah lama untuk menghapus subsidi bensin, yang secara luas dipandang boros dan penuh dengan korupsi. Perjanjian 2009 antara pemerintah dengan serikat buruh Nigeria (Serikat Pekerja Staf Pengajar Universitas) menyatakan bahwa subsidi itu akan dihapus jika kondisinya memungkinkan, seperti peningkatan kemampuan penyulingan bahan bakar minyak yang bisa menghapuskan ekspor minyak mentah negara itu dan impor bensin.
Menteri Penerangan Labaran Maku mengatakan pemerintah tidak bisa menunggu.
“Saat ini, pemerintah kesulitan anggaran untuk menjalankan roda pemerintahan, bahkan dalam hal utang. Keseluruhan uang anggaran adalah pinjaman. Selain itu, sebagian subsidi yang kami belanjakan adalah pinjaman dari berbagai bank. Jadi jika kami terus melakukan ini, dalam waktu 1,5 tahun perekonomian negara akan ambruk,” paparnya.
Setelah subsidi bensin dihapuskan, rakyat kebanyakan yang berpendapatan kurang dari dua dolar sehari menolak membayar pajak bensin yang lebih tinggi. Pemogokan dan demonstrasi merebak ke sedikitnya 10 kota minggu ini. Dalam demonstrasi di Lagos hari Rabu, aktivis politik Dipo Fashina mengatakan tindakan yang dilakukan pemerintah berbeda dari apa yang mereka katakan
“Buktinya adalah pertama, pemerintah ingin memaksakan kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Rakyat tidak bisa menerimanya. Kedua, pemerintah nampaknya berusaha menjual Nigeria,” ujarnya.
Pemerintah mengatakan perekonomian Nigeria, yang ketiga paling cepat berkembang di dunia menurut Dana Moneter Internasional, pada akhirnya akan mengkompensasi naiknya harga bensin, dan meminta rakyat agar bersabar dan kembali bekerja. Tetapi banyak pihak di Nigeria mengatakan mereka tidak punya waktu dan uang untuk menunggu.