Tautan-tautan Akses

New York Times: AS akan Perluas Pemeriksaan atas Penumpang Pesawat


Badan Keamanan Transportasi Amerika (TSA) dilaporkan akan memperluas pemeriksaan terhadap para penumpang pesawat terbang (foto: dok).
Badan Keamanan Transportasi Amerika (TSA) dilaporkan akan memperluas pemeriksaan terhadap para penumpang pesawat terbang (foto: dok).

Surat kabar New York Times melaporkan bahwa Badan Keamanan Transportasi Amerika atau TSA akan memperluas pemeriksaan terhadap para penumpang pesawat terbang.

Menurut Surat kabar New York Times U.S. Transportation Security Administration (TSA) atau Badan Keamanan Transportasi Amerika akan memperluas pemeriksaan terhadap para penumpang pesawat bahkan sebelum tiba di bandara-bandara Amerika dengan menggunakan apa yang disebut suratkabar itu “sejumlah besar bank data pemerintah dan swasta.”

New York Times mengatakan tujuannya, menurut TSA, adalah untuk menyederhanakan prosedur keamanan bagi para penumpang yang tidak beresiko. Tetapi suratkabar itu mengatakan langkah ini meningkatkan wewenang pemerintah Amerika menggunakan data penumpang untuk pemeriksaan penerbangan dalam negeri, dengan cara yang sebelumnya hanya diterapkan bagi penumpang yang masuk ke Amerika dari luar negeri.

Menurut New York Times pemeriksaan itu mencakup lebih dari hanya pemeriksaan latar belakang yang sudah dilakukan TSA selama bertahun-tahun, yaitu memeriksa nama, jenis kelamin dan tanggal lahir penumpang dan mencocokkannya dengan daftar nama teroris yang diawasi.

Harian itu melaporkan proses pemeriksaan sekarang mencakup penggunaan nomor paspor penumpang dan data-data identifikasi lainnya untuk mengakses sistem bank data yang diurus oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika.

Harian itu juga mengatakan bank data yang digunakan TSA bisa mencakup data-data seperti registrasi mobil dan informasi mengenai pekerjaan.

Tetapi dalam sebuah blog Internet, Badan Keamanan Transportasi membantah bahwa TSA akan memperluas jenis informasi yang digunakannya untuk pemeriksaan pendahuluan, dengan mengatakan, pemeriksaan itu tidak akan menggunakan data registrasi mobil, informasi pekerjaan ataupun “bank data swasta”.

Tetapi, TSA tidak membantah menggunakan bank data untuk pemeriksaan. Dan katanya sejumlah penumpang yang belum mendaftarkan diri untuk program pemeriksaan pendahuluan badan itu, yang dikenal dengan nama TSA PreCheck masih memperoleh “ manfaat pemeriksaan yang dipercepat” dari Badan itu. Katanya, TSA akan memberikan kemudahan itu dengan menggunakan nama penumpang, tanggal lahir dan jenis kelamin, yang digambarkannya sebagai informasi yang telah diberikan oleh para penumpang selama bertahun-tahun.

Berdasarkan program PreCheck TSA, orang bisa mendaftarkan diri untuk pemeriksaan latar belakang, dan membayar biaya sedikit untuk menjalani pemeriksaan di bandara dengan lebih cepat, sehingga mereka tidak perlu membuka sepatu, ikat pinggang, jas, dan mantel, dan laptop mereka tetap berada di dalam tas.

Tim Blog TSA mengatakan, tujuan program-program semacam itu adalah untuk mempermudah para penumpang yang sering bepergian, dan tidak menggunakan peraturan yang sama untuk semua orang.

Tetapi New York Times mengatakan kelompok-kelompok pendukung kebebasan pribadi yang dihubunginya menyatakan prihatin mengenai “jangkauan semakin luas” yang dilakukan Badan keamanan itu.

TSA dibentuk setelah serangan 11 September 2001 di Amerika, ketika teroris al-Qaida membajak empat pesawat terbang komersial Amerika, dan menabrakkan dua diantaranya ke gedung pencakar langit kembar World Trade Center di New York dan satu pesawat diterbangkan ke Departemen Pertahanan Amerika, Pentagon, dekat Washington. Pesawat ke-empat jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania.
XS
SM
MD
LG