Tautan-tautan Akses

AS Dakwa 3 Warga Korea Utara dalam Peretasan Sony, WannaCry


Departemen Kehakiman AS membacakan tuntutan terhadap warga Korut dalam peretasan Sony (foto: dok).
Departemen Kehakiman AS membacakan tuntutan terhadap warga Korut dalam peretasan Sony (foto: dok).

Departemen Kehakiman AS telah mendakwa tiga warga Korea Utara atas dugaan peran mereka dalam peretasan Sony Pictures Entertainment tahun 2014. Peretasan itu merupakan sebuah skema yang melibatkan upaya untuk mencuri dan memeras lebih dari $ 1,3 miliar uang tunai dan mata uang kripto.

Seorang warga Amerika keturunan Kanada yang diduga mencuci sebagian uang curian itu juga mengaku bersalah dalam skema tersebut.

Warga Korea Utara Park Jin Hyok, Jon Chang Hyok dan Kim Il didakwa atas tuduhan persekongkolan kriminal, persekongkolan untuk melakukan penipuan kawat dan penipuan bank.

Park, seorang programmer komputer untuk dinas intelijen Korea Utara, didakwa dua tahun lalu atas perannya dalam peretasan Sony.

Peretasan itu menghapus data perusahaan, meretas email perusahaan yang sensitif di antara para eksekutif senior Hollywood dan memaksa perusahaan untuk membangun kembali seluruh jaringan komputernya.

Motivasi peretasan tersebut diyakini sebagai pembalasan untuk film "The Interview" tahun 2014, yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan bahkan menggambarkan plot pembunuhan terhadapnya.

Sebagai bagian dari skema itu, Departemen Kehakiman mengatakan ketiga warga Korea Utara itu berencana untuk mencuri lebih dari $ 1,2 miliar dari bank-bank di Vietnam, Meksiko, Malta, dan lainnya. Mereka juga mencuri $ 75 juta dari perusahaan cryptocurrency Slovenia dan $ 11,8 juta mata uang digital dari perusahaan jasa keuangan New York.

"Cakupan tindakan kriminal oleh peretas Korea Utara sangat luas dan berlangsung lama, dan kisaran kejahatan yang telah mereka lakukan sangat mengejutkan," kata penjabat Jaksa AS Tracy L. Wilkison untuk Distrik Pusat California dalam sebuah pernyataan. " Tindakan yang dirinci dalam dakwaan adalah tindakan kriminal negara tanpa batas apapun guna membalas dendam dan mendapatkan uang untuk menopang rezimnya. "

Ketiga orang itu juga diyakini berada di balik serangan tebusan WannaCry 2.0 tahun 2017 yang berimbas pada komputer di 150 negara dan paling parah melumpuhkan jaringan komputer layanan kesehatan nasional Inggris. [my/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG