Gedung Putih mengatakan Tiongkok harus mengambil langkah-langkah lebih jauh untuk memperkuat uang Yuan-nya dan mengatakan banyak negara di seluruh dunia juga berpandangan sama.
Juru bicara Robert Gibbs berbicara hari Selasa, beberapa jam sebelum Presiden Tiongkok Hu Jintao tiba di Washington dalam kunjungan kenegaraan untuk mengurangi ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia itu. Presiden Hu dan Presiden Barack Obama juga diharapkan akan membicarakan HAM, perlindungan hak cipta, energi, peningkatan militer Tiongkok dan ketegangan multilateral mengenai Korea Utara.
Tiongkok telah mengumumkan kesepakatan perdagangan bernilai 600 juta dolar dengan perusahaan-perusahaan Amerika minggu ini, dan kemungkinan yang lainnya. Namun dengan surplus tahunan Tiongkok dalam perdagangan dengan Amerika mencapai lebih dari 200 miliar dolar, pembicaraan terang-terangan mengenai perbedaan pendapat dalam ekonomi tampaknya akan terjadi.
Pada hari Senin, tiga anggota DPR dari partai Presiden Obama, Partai Demokrat mengajukan RUU untuk menekan Tiongkok agar membiarkan mata uangnya naik lebih cepat. RUU itu keluar karena anggota DPR Amerika dan analis ekonomi berpendapat bahwa Tiongkok memanipulasi mata uangnya agar tetap rendah. Sebagian analis mengatakan defisit besar perdagangan Amerika bisa menurun tajam jika Tiongkok membiarkan yuan naik nilainya sampai 20 persen dalam tiga tahun mendatang.
Dalam wawancara dengan dua koran Amerika sebelum kunjungan kenegaraannya, Presiden Hu menghindari pertanyaan mengenai HAM, namun masalah itu bisa mencuat saat konferensi pers pada hari Rabu.