Pasukan khusus Amerika Serikat dan Filipina hari Rabu (16/11) memulai latihan militer tahunan, pertanda bahwa latihan bersama seperti itu berjalan terus meskipun ditentang oleh Presiden Filipina.
Militer Amerika mengatakan, sejauh ini tidak ada pengurangan dalam kerjasama dengan Filipina, sekutu lama Amerika, meskipun Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan menguranginya karena ia ingin memperluas kerjasama dengan China dan Rusia.
Namun sepertinya akan ada pembatasan. Juru bicara militer Filipina Kolonel Benjamin Hao menjelaskan hari Selasa, Amerika dan Filipina sepakat tidak akan menggunakan peluru tajam di lapangan selama latihan Balance Piston yang berlangsung sebulan di Provinsi Palawan.
Di Washington, Panglima Militer Amerika di Pasifik, Laksamana Harry Harris mengatakan hari Selasa, sejauh ini tidak ada perubahan dalam kerjasama militer antara kedua negara.
Menurutnya, pasukan khusus AS masih melatih militer Filipina dalam hal kontraterorisme di Filipina selatan, pesawat intai Amerika masih tetap menggunakan pangkalan udara Clark, dan rencana untuk meningkatkan kerjasama pertahanan yang disepakati dengan pemerintah Filipina terdahulu tetap berlaku. [al/ps]