Seorang diplomat Amerika, dengan disertai oleh dua orang dokter dan seorang penerjemah, melawat ke Pyongyang pekan lalu untuk mengunjungi seorang warga Amerika yang ditahan, namun gagal membebaskan sang tahanan.
Aijalon Gomes, usia 30 tahun, mengajar bahasa Inggris di Korea Selatan, sebelum ditangkap di bulan Januari karena memasuki Korea Utara secara tidak sah. April lalu, pengadilan Korea Utara menjatuhkan ia hukuman delapan tahun kerja paksa dan denda 700.000 dolar.
Tim dari Amerika tersebut berada di ibukota Korea Utara itu selama tiga hari. Dalam kunjungan tersebut, mereka menjenguk Gomes di sebuah rumah sakit di mana, menurut pemerintah Korea Utara, ia sedang pulih dari usaha bunuh diri.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika tidak memberi banyak keterangan lain mengenai kunjungan pejabat Amerika ke Korea Utara, yang sangat jarang terjadi. Kedua negara tidak menjalin hubungan diplomatik.