Peningkatan ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara atas kemungkinan percobaan misil balistik antar benua tidak menimbulkan reaksi kuat dari Asia Timur.
Hari Minggu (8/1), Korea Utara menyatakan pihaknya mungkin akan menguji-coba peluncuran misil balistik antara-benua kapanpun dari lokasi manapun, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri yang tidak disebut namanya yang dikutip oleh kantor berita resmi Korea Utara.
Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter menanggapinya dengan menyebut peluncuran misil balistik antar-benua ancaman serius bagi Amerika Serikat, dan tidak menutup kemungkinan pengambilan tindakan militer untuk menembak jatuh misil itu kalau memasuki wilayah Amerika atau sekutunya.
Hari Senin (9/1), Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut pernyataan Korea Utara mengenai percobaan misil balistik antar-benua itu mengecewakan dan mengatakan bakal ada konsekuensi yang berupa sanksi internasional, tetapi tidak menanggapi kemungkinan tindakan militer Amerika.
“Kalau Korea Utara mengabaikan peringatan kami dan meluncurkan misil balistik, Korea Utara akan menghadapi sanksi yang lebih kuat dan lebih berat dan tekanan dari Korea Selatan serta dari masyarakat internasional,” kata jurubicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Moon Sna-kyun. [gp]