Militer Amerika di Afghanistan, Jumat (12/12), mengatakan pihaknya telah melakukan serangan udara semalaman terhadap militan Taliban untuk membela pasukan keamanan pemerintah.
Juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett mencuit di Twitter tindakan di provinsi Kandahar selatan itu sejalan dengan perjanjian AS-Taliban yang ditandatangani pada Februari. Ia mengatakan militan Taliban yang bersenjata menjadi sasaran serangan udara ketika mereka menyerang sebuah pos pemeriksaan keamanan Afghanistan di distrik Zhari.
Leggett tidak memberi rincian lebih jauh tetapi membantah klaim "palsu" pemberontak yang mengatakan warga sipil tewas dalam serangan itu.
Taliban mengecam serangan itu sebagai pelanggaran perjanjian dengan AS, dengan mengatakan serangan itu menghancurkan "beberapa rumah warga" dan menewaskan hingga 10 orang.
Pejabat Afghanistan di Kandahar yang dikutip oleh media lokal menyatakan, Taliban sedang melancarkan "serangan terkoordinasi" terhadap pasukan keamanan ketika militer AS membom mereka, menewaskan sedikitnya 30 militan.
Seorang juru bicara kelompok Taliban, Qari Yousuf Ahmadi, mengklaim tidak ada aktivitas militer atau pertempuran yang terjadi di daerah itu, dan mengatakan perjanjian itu melarang serangan udara di zona non-pertempuran.
"Berlanjutnya tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu juga bisa memicu tanggapan mujahidin (pejuang Taliban), yang akan langsung menjadi tanggung jawab Amerika. [my/pp]