AS telah memulai proses indentifikasi apa yang diyakini sebagai tulang belulang tentara AS yang gugur dalam Perang Korea. Korea Utara telah menyerahkan 55 boks berisi tulang belulang sebagaimana disepakati pada KTT 12 Juni antara pemimpin AS dan pemimpin Korea Utara di Singapura.
Korea Utara telah memulangkan 55 boks apa yang diyakini sebagai tulang belulang tentara AS yang gugur dalam Perang Korea. Kedatangan sisa-sisa jazad para tentara itu disambut dengan sebuah upacara resmi hari Rabu (1/8), di Hawaii.
Pentagon, Kamis (2/8), memberikan informasi yang tersedia menyangkut tulang belulang itu dan rincian proses yang akan mereka lakukan untuk memastikan identitasnya.
Baca juga: Menhan AS: Kita Tak Tahu "Tulang-Belulang Siapa" yang Diserahkan Korut
Kelly McKeague, Direktur Badan Pencarian Tahanan Perang dan Tentara yang Hilang, Departemen Pertahanan AS, mengatakan, "Tulang belulang dari 55 boks itu telah dievaluasi sepenuhnya di laboratorium kami, dan, kini, Dr. John Byrd dan tim ilmuwannya sedang melakukan analisis forensik terhadap tulang belulang itu.”
McKeague mengatakan, lembaga yang dipimpinnya telah memiliki contoh DNA lebih dari 90 persen anggota keluarga dari sekitar 7.700 tentara yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang dalam perang itu. Namun ia mengatakan, para pakar forensik juga akan menggunakan banyak prosedur lain untuk mengindentifikasi tulang belulang tersebut.
"Mereka menggunakan berbagai informasi yang bisa dijadikan bukti. Kalau kami mempunyai foto-foto rontgen dada yang diambil ketika para tentara baru memasuki dinas kemiliteran, ini bisa dijadikan petunjuk penting dalam penyelidikan ilmiah. Kalau kami memiliki rekam data gigi, ini bisa dijadikan petunjuk yang luar biasa akurat. Jadi, dengan menggunakan berbagai cara, termasuk DNA, kami akan bisa mengetahui apakah tulang belulang itu adalah sisa-sisa dari jazad tentara kita yang hilang,” tambahnya.
John Byrd, ketua tim forensik lembaga itu, mengatakan, pemeriksaan pendahuluan menyiratkan bahwa tulang-belulang itu kemungkinan besar berasal dari tentara-tentara AS, namun ia tidak dapat memastikan berapa banyak tentara yang akan teridentifikasi dari tulang-belulang itu.
"Proses ilmiah untuk memastikan berapa banyak tentara dari kumpulan tulang belulang ini agak rumit, mengingat banyak tulang sudah terpecah dan, pada sejumlah kasus, sudah lapuk,” ungkap Byrd.
Byrd lebih lanjut mengatakan bahwa kondisi tulang-belulang itu sesuai dengan temuan-temuan sebelumnya dari Perang Korea.
"Bukti materi yang ditemukan bersama tulang belulang itu sesuai dengan peralatan yang digunakan oleh militer AS dalam Perang Korea, dan dalam kondisi yang serupa dengan yang berasal dari lokasi-lokasi tempur Perang Korea,” imbuh Byrd.
Para pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, proses identifikasi itu kemungkinan akan memakan waktu satu tahun atau lebih untuk sampai pada kesimpulan akhir. Segera setelah teridentifikasi, tulang belulang itu akan diserahkan kepada keluarga terdekat untuk dikuburkan.
Perang Korea dimulai Juni 1950, menyusul serangkaian bentrokan perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Perang itu berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata pada Juli 1953. Lebih dari 33 ribu tentara AS gugur dalam perang itu. [ab/lt]