Somalia memiliki seorang Perdana Menteri baru, dan Amerika dan PBB kembali mendesak agar para pemimpin Somalia membangun pemerintah yang stabil bagi negara yang dikoyak perang itu.
Parlemen Somalia menyetujui penunjukan Omar Abdirashid Ali Sharmarke sebagai PM baru, Rabu (24/12).
Belakangan, Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan pernyataan yang mendesak PM baru tersebut, Presiden Hassan Sheikh Mohamud dan para pemimpin politik lain untuk berusaha merealisasikan tujuan-tujuan negara yang sangat penting.
Menurut Departemen Luar Negeri Amerika, tujuan-tujuan itu mencakup pengkajian konstitusi, pembentukan pemerintahan, persiapan pemilu, pembangunan pasukan militer dan polisi, serta reformasi manajemen keuangan.
Secara terpisah, Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak para pemimpin itu untuk meraih kembali momentum dalam proses politik dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah krisis-krisis politik di masa depan.
Sharmarke menjadi PM ketiga negara itu dalam dua tahun. Para diplomat memperingatkan, kerusuhan politik bisa merusak usaha-usaha untuk mengakhiri lebih dari 20 tahun konflik dan situasi tanpa hukum di Somalia.
