Amerika Serikat mengatakan Selasa (9/7), penjualan senjata ke Taiwan bertujuan untuk mempromosikan "perdamaian dan stabilitas" di kawasan Asia Pasifik dan Washington tidak mengubah kebijakan "Satu China".
China meminta AS untuk membatalkan penjualan setelah Departemen Luar Negeri menyetujui permintaan Taiwan untuk membeli peralatan militer senilai $ 2,2 miliar.
Kesepakatan pembelian yang diumumkan Senin oleh Badan KerjaSama Keamanan Departemen Pertahanan, termasuk 108 tank M1A2T Abrams, 250 rudal anti-pesawat yang ditembakkan oleh Stinger dan lebih dari 1.500 rudal anti tank. Badan itu mengatakan, paket pembelian itu tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah itu.
"Kepentingan kami di Taiwan, terutama berkaitan dengan penjualan perangkat militer adalah untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat [Taiwan], di seluruh wilayah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus pada briefing.
Ortagus menambahkan, tentu saja "Tidak ada perubahan dalam kebijakan Satu China yang sudah lama berlaku," yang didasarkan pada tiga Komunike Bersama AS, China dan Taiwan. [ps/ft]