Amerika Serikat menyatakan kegembiraan atas langkah baru-baru di Birma tetapi Amerika akan menilai pemerintah baru itu berdasarkan tindakan, bukan kata-katanya.
Presiden Birma Thein Sein hari Rabu mendesak warganya yang telah melarikan diri ke luar negeri agar pulang ke Birma dan membantu pembangunan kembali ekonomi, dan mengatakan pemerintah bersedia memaafkan perselisihan politik di masa lampau.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah pertemuan dua kali antara seorang pejabat pemerintah dan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi dan kunjungan politik baru-baru ini di mana pemenang Hadiah Nobel itu diizinkan berbicara kepada para pendukungnya.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland menyambut baik langkah-langkah tersebut hari Rabu dan mengatakan Amerika menghendaki agar hal itu diteruskan. Tetapi, dia mengatakan, Amerika akan menilai pemerintah baru Birma berdasarkan tindakan yang diambilnya untuk membuka ruang demokrasi.
