Presiden AS terpilih Donald Trump telah menyangkal secara terbuka hasil kajian badan inteljen Amerika tentang aktivitas dunia maya Rusia, sesuatu yang dikritisi Presiden Barack Obama.
“Kecuali jika warga Amerika benar-benar menilai bahwa Rusia lebih dapat dipercaya dibanding para profesional di CIA, FBI, seluruh infrastruktur inteljen, yang banyak di antara mereka mengabdi pada pemerintahan sebelumnya dan bahkan merupakan anggota Partai Republik, maka orang seharusnya memperhatikan apa yang disampaikan badan-badan inteljen kita," ujarnya.
Beberapa pakar mengatakan kepada Trump bahwa kasus peretasan Rusia itu bukan sesuatu yang sepele.
“China itu andal. Salah satu hal yang dilakukan di dunia maya adalah berupaya terlihat seperti orang lain. Menampilkan peretasan itu seperti peretasan yang dilakukan orang lain," ujar mantan direktur CIA James Woolsey.
Hal senada disampaikan anggota fraksi Partai Demokrat di Kongres Adam Schiff.
“Sangkalan terus menerus yang disampaikan presiden terpilih jelas merugikan negara ini," ujarnya.
Ditambahkannya, ketika menjadi panglima komando tertinggi, Trump akan tergantung pada badan-badan inteljen.
“Yang dilakukannya akan merugikan dirinya sendiri dan kemampuan memimpin negara ini ketika menjadi presiden nanti. Pada suatu waktu kita akan menghadapi krisis keamanan nasional”.
Anggota fraksi Republik di Kongres Peter King, yang berbicara pada stasiun televisi ABC, menyuarakan hal yang sama.
“Saya kira Putin jahat. Saya kira Rusia bersalah karena telah melakukan peretasan luar baisa di seluruh dunia," ujarnya.
Namun ia menyampaikan keberatan terhadap pemerintah Obama yang telah menuding Rusia tanpa bukti.
“Jika pemerintah punya bukti, tunjukkan. Sejauh ini mereka belum menunjukkannya," ujar King.
“Kami akan sampaikan bukti selama bisa dilakukan secara aman tanpa menimbulkan dampak pada sumber dan metode yang ada. Tetapi saya akan jujur pada Anda, ketika kita bicara tentang keamanan dunia maya maka sesungguhnya banyak hal yang dirahasiakan," tambahnya. [em]